Ketika Yanto Basna Blak-blakan dan Menunjukkan Sisi Humorisnya

Ketika Yanto Basna Blak-blakan dan Menunjukkan Sisi Humorisnya

Femi Diah - Sepakbola
Senin, 23 Jan 2017 06:50 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Rudolof Yanto Basna tengah dibelit masalah dengan manajemen Arema FC. Kepada sejumlah wartawan, mantan bek Persib Bandung itu blak-blakan soal situasi tersebut.

Mengenakan celana pendek abu-abu, kaus oblong, jaket, dan topi biru, Yanto Basna memenuhi janji untuk berbincang dengan sejumlah wartawan di salah satu cafe di dalam mal di Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (22/1/2017). Dia datang bersama Daniel Asmuruf, eks pemain timnas U-19.

"Halo. Sudah lama di sini?" kata Yanto Basna menyapa awak media.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah menanyakan kabar dan situasi di jalanan, perbincangan beralih kepada situasi yang tengah membelit Yanto Basna dan Arema FC.

Setelah dipaksa, Yanto Basna yang dikenal tak merokok dan minum alkohol (kecuali anggur saat perjamuan di gereja), memilih air mineral. Juga sepiring singkong goreng.

Ya, cerita Yanto Basna tak memudar tapi justru seolah ada ledakan usai penampilan apiknya kala membela timnas pada Piala AFF 2016.

Usai gelaran Piala AFF dengan Indonesia keluar sebagai runner-up nama Yanto Basna dan para pemain timnas hangat diperbincangkan. Selain soal bonus, pulang kampung sekaligus liburan, juga tentang masa depan klub yang bakal dibela.

Berbeda dengan klub-klub Eropa yang mengikat kontrak para pemainnya dengan durasi beberapa tahun, para pemain Indonesia memang lebih familiar dengan ikatan kontrak satu tahun.

Tak beda dengan Yanto Basna. Namanya yang melambung membuat banyak klub berminat untuk mengikatnya. Rekam jejak Yanto Basna memang oke. Saat membela Mitra Kukar dia malah tercatat jadi pemain terbaik Piala Jendral Sudirman 2015. Kontribusinya buat Persib juga lumayan.

[Baca Juga: Tentang Yanto Basna yang Kalian Hujat Itu]

Kebetulan tepat setelah ajang dua tahunan itu digelar, Indonesia Soccer Championship--turnamen sebagai pengisi ketiadaan kompetisi--juga telah menentukan juaranya.

Apalagi setelah Persib menyebut melepas Yanto Basna setelah si pemain minta nilai kontrak yang terlalu tinggi. Manajemen menyebut Yanto Basna minta kenaikan kontrak tiga kali lipat.

Yanto Basna pun dikaitkan dengan Persipura dan Arema FC. Dalam prosesnya Arema yang serius menggaet pemain yang pernah terjaring seleksi SAD dan timnas U-19 itu.

Arema membelikan tiket Jayapura-Malang untuk keberangkatan Selasa, 17 Januari. Rencananya Arema-dan Yanto Basna bakal meneruskan negosiasi di markas Arema. Tapi ternyata Yanto Basna tak mengikuti jadwal itu. Dia terbang dengan biaya sendiri pada Rabu, 18 Januari karena menyadari kesalahan.

"Saya tak bisa mengikuti jadwal dari Arema karena masih ada syukuran di rumah. Saya sudah bilang itu ke pihak Arema," tutur Yanto Basna.

Setelah tiba di Malang, Yanto disambut baik oleh Arema. Dia mendapatkan penginapan, juga telah diajak untuk bergabung latihan keesokan harinya.

Tapi Yanto Basna tak bisa segera berlatih. Dia duduk di pinggir lapangan menyaksikan para pemain Arema berlatih bersama Aji Santoso.

"Saat itu saya tahu batasan saya. Saya belum bisa ikut berlatih karena masih belum ada hitam di atas putih pemutusan kontrak dari Persib. Makanya saya duduk di pinggir lapangan saja," ucap Yanto Basna.

Ketika Yanto Basna Blak-blakan dan Menunjukkan Sisi HumorisnyaFoto: Rachman Haryanto


Soal ini Yanto Basna sudah mengutarakan kepada manajemen Arema FC. Manajemen tim yang bermarkas di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang itu merespons dengan berkomunikasi dengan Persib. Hingga dalam prosesnya surat pemutusan kontrak pun didapatkan.

Masa depan pemain kelahiran Sorong 21 tahun lalu itu dengan Arema pun makin dekat. Tapi kemudian justru pengumuman manajemen Arema FC lewat Twitter bikin heboh netizen. Arema FC membatalkan kontrak Yanto Basna.

Arema geram karena Yanto Basna dinilai tak mempunyai attitude baik dan menghilang begitu saja menjelang tanda tangan kontrak.

[Baca Juga: Yanto Basna Maju Kena Mundur Kena]

"Saya diminta datang ke Jakarta oleh kakak sepupu saya yang di Salatiga, Yosep Basna. Saya dapat kabar pukul 01.00, saya pun segera ke Sidoarjo. Kebetulan ada teman yang mau antar pakai motor," ujar Yanto Basna.

Niat untuk memberi kabar manajer Arema, Ruddy Widodo, dan pelatih Arema, Aji Santoso, dibatalkannya. Yanto Basna tak enak hati untuk bersegera meminta izin.

Sial bagi Yanto Basna, di jalan pun dia harus hujan-hujanan. Sampai di bandara, dia ketinggalan pesawat paling pagi. Sibuk urus penerbangan berikutnya, Yanto Basna kembali lupa menjelaskan situasinya kepada manajemen Arema.

Sampai di Jakarta, jelas Yanto Basna, dia berjumpa Yosep, ngobrol ini itu, kemudian dia tertidur. Eh tahu-tahu saat bangun namanya sudah ramai di Twitter dan media.

Yanto Basna pun segera menjalin komunikasi dengan Aji dan Ruddy. Juga Iwan Budianto, CEO Arema Fc.

"Ini masalah miskomunikasi yang jadi gaduh dan melibatkan nama baik saya. Saya mau menyelesaikan ini dulu dengan membicarakan dengan Arema. Untuk masa depan saya akan bicarakan dengan keluarga. Bagaimanapun keluarga yang utama," ucap dia.

Setelah sekitar satu jam dan penjelasan terkait Arema usai, Yanto Basna menyambut candaan para wartawan. Dia bahkan membalas dengan kisah-kisah jenaka yang bikin suasana makin cair.

Jika disimak, Yanto Basna boleh dibilang memang lebih cepat akrab dengan lingkungan baru. Saat masih bermain untuk tim U-21 dia sudah keluar Papua dengan bergabung Sriwijaya FC U-21.

Saat menjalani karier profesional, Yanto Basna juga tak pulang kampung. Dia berlabuh di Mitra Kukar kemudian menjadi pemain Persib.

Ada satu periode yang membuat Yanto Basna lebih gampang beradaptasi. Yakni, ketika dia dan para pemain U-17 digodok di Uruguay dalam tim SAD.

"Saya dapat pelajaran berharga saat bergabung dengan SAD selama tiga tahun. Saya tidak minder atau homesick lagi ketika berada lingkungan baru, dengan orang-orang baru," kata Yanto Basna.

"Untuk pulang ke Persipura tentu saja ada. Saya putra daerah dan akan kembali ke sana. Tapi biarlah saya menimba pengalaman sebanyak-banyaknya di dari klub-klub di luar Persipura," tutur mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) semester tujuh itu.

(fem/cas)

Hide Ads