Stadion Marora menjadi pilihan utama Perseru Serui untuk mengarungi Liga 1 2017. PT LIB menyarankan agar Perseru memilih kandang di daerah yang lebih mudah transportasinya.
Sebagai gambaran, untuk menuju stadion yang ada Kepulauan Yapen, Papua Barat itu, klub dari Jakarta akan menjalani transit penerbangan sampai dua kali. Untuk Sriwijaya FC dan Semen Padang bisa bertambah satu penerbangan lagi. Saat tampil di ISC lalu, beberapa klub memilih WO dengan alasan bermacam-macam saat laga tandang ke markas Serui.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perseru tetap di stadion semula (Marora) bila pihak Perseru bisa memberikan secara tertulis terkait masalah jaminan transportasi,"kata Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, di Hotel Fairmont Senayan, Senin (10/4/2017).
Dihubungi terpisah, manajer Perseru Serui, Yan Pieter Ayorbaba, mengatakan jika perwakilannya sudah ada di Jakarta untuk melakukan rapat dengan operator Liga serta panitia penyelenggara.
"Kemarin sudah ada perwakilan kita di sana (saat meeting) dengan PT LIB, sekaligus membicarakan soal itu (stadion). Saya tidak mengomentari lagi, tapi beri tugas ke panitia penyelenggara. Hari ini baru akan keluar keputusan toh," kata Ayorbaba kepada detikSport.
"Jadi tidak ada masalah lagi karena kalau transportasi dimasalahkan, itu hal yang lucu. Kami sudah buat surat jaminan itu oleh Panpel kita di sana dan sudah pasti (sudah dikirimkan ke PT LIB). Karena Ketua Panpel bertemu dengan PT LIB," ungkap dia.
Perseru Serui hingga saat ini terus mempersiapkan diri menuju kompetisi Liga 1.
(mcy/fem)