Kedua pemain tersebut dianggap mangkir dari tim tidak hadir tanpa keterangan saat 'Maung Bandung' melawan Perseru Serui di laga Liga 1 akhir pekan lalu.
"Terus terang saya kecewa," kata Herrie saat ditemui di Mess Persib, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Selasa (1/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zola dan Febri, yang ketika itu baru selesai memperkuat tim nasional Indonesia U-22, disebut liburan tanpa terlebih dulu berkomunikasi kepada jajaran pelatih.
Padahal Persib sedang krisis pemain ketika menyambangi Perseru. Pemain inti seperti I Made Wirawan, Achamd Jufriyanto, Supardi Nasir, dan Raphael Maitimo harus absen. Terlebih Vladimir Vujovic juga tidak bisa dimainkan karena mendapat hukuman dari komdis.
"Harusnya mereka bisa bersikap profesional. Mereka harusnya mengerti ketika klub membutuhkan mereka. Apalagi timnas juga membolehkan klub memakai mereka. Pemain (timnas) lain juga membela klub mereka," ujarnya.
Mengenai potensi sanksi, Herrie menyerahkan sepenuhnya kepada manajemen. "Saya serahkan manajemen apa diberi sanksi atau seperti apa. Biar orang menilai. Itu pembelajaran buat mereka tentang profesionalitas."
Kurang Komunikasi
Permasalahan yang terjadi ini sendiri terindikasi dari kurangnya komunikasi antara Persib dan kedua pemainnya tersebut. Baik Febri dan Gian Zola mengaku tidak tahu sudah diperbolehkan membela klub.
"Baru pulang ke Bandung itu pagi-pagi. Terus minta istirahat karena kan awalnya (timnas) tidak membolehkan bermain dulu untuk klub. Terus pagi baru ada kabar boleh main," ujar Zola.
Senada dengan Zola, Febri juga menilai terjadi salah komunikasi menyangkut masalah ini. "Miss komunikasi saja," katanya.
(krs/din)











































