Kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, tergeletak tak sadarkan diri saat timnya menjamu Semen Padang di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (15/10/2017) sore WIB, usai bertabarakan dengan rekan satu tim, Ramon Rodrigues.
Tim medis pun seketika masuk ke dalam lapangan untuk mengecek kondisi Choirul Huda. Namun, tak lama berselang tim medis berteriak meminta oksigen ke petugas yang ada di luar lapangan sambil mengangkat sang kiper dengan tandu.
Melihat suasana itu, Riko tiba-tiba berlari menuju petugas yang membawa tabung oksigen untuk mempercepat pertolongan. Keputusan itu dia lakukan setelah melihat sosok pria yang membawa tabung sudah sedikit tua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya lihat yang bawa oksigen terlalu tua. Makanya saya lari untuk menjemput oksigen, saya tarik dari tangannya dan saya lari lagi ke arah Bang Choirul. Saya panik juga saat itu," sambungnya.
"Saat oksigen dipasang sempat banyak kerumunan orang di dekat bang Choirul. Terus saya suruh orang-orang menjauh biar angin bisa masuk dan tidak terlalu panas."
"Di situ juga saya lihat matanya Bang Choirul yang hitam-hitamnya sudah hilang, yang saya lihat tinggal putihnya. Muka dia juga sudah membiru, nah di situ saya mulai panas dan meminta untuk semua jangan mengerumuni bang Choirul," beber Riko.
Meski Riko sudah berusaha mempercepat proses pertolongan pertama, pada akhirnya nyawa Choirul Huda tetap tak tertolong. Kiper yang selama kariernya cuma bermain untuk Persela itu mengembuskan napas terakhir di RSUD dr Soegiri, Lamongan.
(mfi/rin)