Huda meninggal dunia setelah berbenturan dengan rekan satu timnya, Ramon Rodrigues, dalam pertandingan antara Persela dengan Semen Padang di Stadion Surajaya, Minggu (15/10/2017). Sempat dilarikan ke rumah sakit, tapi nyawa Huda tak tertolong.
Saat insiden terjadi, para pemain terlihat gugup dan panik. Pemain Semen Padang, Riko Simanjuntak, berlari keluar lapangan untuk menyambut peralatan petugas medis yang berjaga-jaga, yang juga tengah berlari mendekati Huda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, insiden serupa pernah menimpa penjaga gawang Persegres Gresik United, Aji Saka. Nyawa Aji Saka terselamatkan dengan aksi pemain lawan, dari Arema FC, Cristian Gonzales, memberikan pertolongan dengan menarik lidah Aji Saka.
Goncalves juga membandingkan penanganan Huda dengan kasus serupa di negara-negara lain. Dia mengunggahnya di akun instagram milik dia; Betogoncalves9.
Pemain yang akrab disapa Beto itu menilai perbedaan respons pemain di tengah lapangan saat pemain lain mengalami benturan tak bisa dibiarkan. Sebab, sudah terbukti nyawa taruhannya.
Pemain Brasil 36 tahun itu sekaligus meminta agar PSSI dan klub membekali para pemain soal pengetahuan dasar dalam pertolongan pertama kepada sesama pemain.
[Baca Juga: Penyelamatan-Penyelamatan Heroik di Lapangan]
"Saya berharap kepada PSSI dan klub untuk memberikan kursus pertolongan pertama kepada seluruh pemain sebelum mulai liga tahun depan, mengingat terjadinya kejadian yang menimpa rekan pemain bola kemarin Choirul Huda," tulisnya di akun instagram Betogoncalves9.
"Karena sangat penting bagi pemain memiliki pengetahuan tentang pertolongan pertama di dalam lapangan untuk membantu terjadinya insiden guna menghindari terlambatnya team medis yang berada jauh di pinggir lapangan (contoh kejadian yang menimpa. Fernando Torres, teman satu team yang membuat pertolongan)," Beto melanjutkan.
Sementara itu Sekretaris Sriwijaya FC, Achmad Haris berencana menggelar kursus khusus bantuan hidup dasar kepada seluruh pemain, pelatih dan ofisial.
"Kami sudah bicara dengan dokter tim agar seluruh tim diberikan edukasi untuk mengatasi bila terjadi kejadian serupa," kata Achmad Haris.
(ads/fem)