Penutupan LSN 2017 ditandai dengan laga final antara tim Darul Huda Ponorogo melawan tim Darul Hikmah Cirebon di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Bandung, Minggu (29/10/2017) malam. Darul Huda Ponorogo akhirnya keluar sebagai juara setelah menang tipis 1-0.
Dalam kesempatan itu, Imam mengapresiasi digelarnya LSN 2017. Menurutnya, pemerintah mendukung upaya yang dilakukan untuk memajukan sepakbola di kalangan para santri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Imam menuturkan, LSN tentu mampu mencetak bibit-bibit unggulan yang nantinya bisa membanggakan Indonesia dengan bermain di level timnas. Imam mencontohkan salah satu jebolan LSN, M. Rafli Mursalim, yang mampu menembus Timnas U-19.
"Bukan kemudian membanggakan Rafli, tapi ini menginspirasi santri agar lebih baik lagi di masa yang akan datang. Lahirnya pemain baik bukan sebuah keniscayaan, apabila satu pesantren mengirimkan 20 pemain, ada 20 ribu pemain dari seluruh Indonesia. Dari situ ada bintang yang berkilau," katanya.
Imam juga menyampaikan pesan Presiden RI Joko Widodo. Menurut Imam, Jokowi berpesan agar para santri tak melupakan aktivitas mengaji meski mengikuti LSN.
"Mengaji mengasah batin, berolahraga melatih lahiriah menjadi sehat dan bugar. Jadi pesannya kalau santri sudah jago main bola, jangan lupa mengajinya," kata dia.
Sementara itu, ketua LSN 2017 Abdul Ghofarrozin mengatakan pelaksanaan LSN selama 10 hari di Kota Bandung berjalan lancar. Seluruh peserta bermain sportif selama jalannya kompetisi.
"Selama sepuluh hari lancar tidak mengurangi kualitas kompetisi yang ada. Tidak terjadi hal yang dikhawatirkan. Di samping itu, kita menjunjung akhlak dan sportivitas," kata dia.
(mfi/din)