Gede Widiade Akui Saham Persija Milik Joko Driyono dan Anggap Lumrah

Gede Widiade Akui Saham Persija Milik Joko Driyono dan Anggap Lumrah

Amalia Dwi Septi - Sepakbola
Rabu, 07 Mar 2018 19:00 WIB
Plt Ketum PSSI Joko Driyono (kiri) (Fikri Yusuf/Antara)
Jakarta - Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade, mengakui Joko Driyono sebagai pemilik saham PT Persija Jaya Jakarta. Gede menilai sebagai hal yang lumrah.

Gede disebut-sebut tak memiliki sepeser pun saham di PT Persija Jaya Jakarta. Saham Persija mayoritas dipegang oleh PT Jakarta Indonesia Hebat yang belakangan diketahui milik Joko Driyono. Selain dia, muncul dua nama lain yaitu Tigorshalom Boboy dan Kokoh Afiat.

Yang menjadi masalah, Joko dan Tigors merupakan sosok sentral pada dua lembaga yang terkait dengan Liga 1. Jokdri, sapaan karib Joko Driyono, adalah pengurus PSSI dan sekarang menjabat sebagai Plt Ketua Umum PPSI, sedangkan Tigor adalah COO PT Liga Indonesia Baru (LIB), operator Liga 1. Keberadaan Jokdri dan Tigor di Persija berpotensi menimbulkan konflik kepentingan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gede menilai tak ada masalah dalam status Joko sebagai pemegang saham Persija Asalkan, tak melanggar ketentuan normatif. Terpenting menurutnya, Persija menjadi klub profesional.

"Ya wajar-wajar saja. Anda berarti tidak mendengarkan waktu saya di kuningan dipilih. Saya ngomong di beberapa media, saya profesional yang diminta untuk membenahi dan memegang Persija. Pada saat itu saya masih pemegang saham di salah satu klub 61 persen, saya mayoritas kan tidak mungkin saya punya saham di klub lain," ujar Gede saat ditemui di Jakarta, Rabu (7/3/2018).

"Jadi saya mau di klub baru, di Persija saya hanya sebagai direktur utama dan profesional. Persyaratan itu harus disepakati. Siapa yang punya silahkan anda mau hyer saya sebagai profesional, sepakat, deal, ya saya sebagai profesional," dia menambahkan.

"Di akte iya (Joko Driyono) sebagai pemegang saham. Ya menurut anda tidak baik tulis saja tidak baik. Kalau sama saya selama tidak melanggar ketentuan normatif yang ada no problem, yang penting Persija selama saya bawa terbuka tidak pernah tertutup. Saya kalau merasa selesai mengerjakan Persija saya selesai. Saya profesional, ada durasi waktu jabatan," dia menuturkan.


(ads/fem)

Hide Ads