Pemain kelahiran Sumatera Utara yang dikenal dengan sebutan 'Maradona Indonesia' setelah mengalami serangan jantung, Jumat (11/5/2018). Heri pun menyempatkan hadir untuk melepas keberangkatan jenazah Lubis yang hari ini langsung diterbangkan ke Sumatera Utara.
"Kami sangat kehilangan sosok bang Zul, hari ini kita solatkan dan akan langsung diberangkatkan ke kampung halaman di Binjai, Sumatera Utara. Keluarga di sana sudah menunggu juga," kata Heri kepada wartawan, Jumat (11/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Zulkarnain Lubis, Si Maradona dari Indonesia itu Tutup Usia
Salah seorang rekan Zul, Budi, menyebut Zulkarnain Lubis wafat saat akan pergi ke Palembang untuk menghadiri sebuah acara. Tiba-tiba dadanya terasa sakit dan membatalkan niatnya untuk bertolak ke Kota Pempak.
"Iya mau pergi ke Palembang, tapi batal karena dadanya sakit. Sempat diberi air hangat, tapi badanya semakin dingin dan langsung dilarikan ke rumah sakit milik Pertamina," kata Budi.
Saat tiba di rumah sakit, dokter meyebut pria kelahiran 21 Desember 1958 di Kota Binjai, Sumatera Utara ini telah wafat. Diduga Zulkarnain wafat karna serangan jantung.
"Perkiraan dari dokter sekitar pukul 07.30 WIB meninggal. Dugaan sementara bang Zul kena serangan jantung," katanya.
Sebagaimana diketahui, karir sepak bola Zulkarnain Lubis memang cukup diakui. Dia tercatat beberapa kali membela klub sepak bola, seperti Mercu Buana, PSMS Medan, PSM Makassar, Petrokimia Putra dan Yanita Utama hingga menjadi salah satu pengurus PSSI di Pali, Sumatera Selatan.
Di level Timnas, nama bang Zul berperan penting saat Indonesia lolos ke semifinal Asian Games 1986 di Kota Seoul, Korea Selatan. Sejak saat itu, nama Zul kian melambung dan menjadi pembicaraan publik.
(fem/fem)