Insiden itu terjadi pada 27 Januari 2018. Waktu itu, Timnas U-23 tengah menjalani laga uji coba dengan Tokyo FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.
Memasuki menit ke-58, Awan Setho terkapar di tengah lapangan setelah mengamankan bola. Rupanya, kepala Awan berbenturan dengan lutut striker Tokyo FC, Diego Olivoera.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Waktu bola 50:50 terjadilah tabrakan sampai masuk rumah sakit selama lima hari. Enggak ada yang retak, hanya saja, sampai di rumah sakit dinyatakan stroke ringan," kata Awan dalam wawancara One on Oned engan detikSport.
"Saat berada di ambulans kondisi saya setengah sadar, harus tetap sadar, kalau enggak sadar bahaya," ujar pemain yang pernah membela Bali United itu menjelaskan.
Usai insiden itu, Awan beristirahat selama dua pekan. Dia bersyukur, tim medis bergerak cepat dan memerikan penanganan yang tepat.
"Itu kan kejadiannya setelah almarhum (Choirul Huda) Penanganannya enggak seburuk kepada almarhum. Alhamdulilhah bisa selamat," ujar Awan.
Kini, Awan menilai dirinya sudah pulih benar. Dia tak mengalami trauma berkepanjangan.
"Saya tidak khawatir. Saya sudah tahu risiko itu. Siap saja sih. Itu buat pengalaman kalau bola seperti ini maka ambilnya seperti ini," ujar dia.
"Lagipula, dulu kelingking saya pernah mengalami dislokasi. Saya istirahat sebulan setelah cedera itu," dia menjelaskan.