Belum lama ini beredar surat pengunduran diri full-back kanan Sriwijaya FC, Marckho Sandy Meraudje, dikarenakan gajinya dari bulan Mei belum juga dibayar klub. Surat tersebut tertulis pada tanggal 23 Juli 2018 dengan tanda tangan Marckho Sandy di atas materai.
Marco Sandy sebetulnya bukan satu-satunya pemain yang gajinya tertunggak oleh Sriwijaya FC. Belakangan beredar kabar bahwa pemain seperti Hamkah Hamzah, Esteban Vizcarra, Alberto Goncalves, Teja Paku Alam, Bio Paulin, Adam Alis, Yu Hyun Koo, Patrich Wanggai, Nur Iskandar, Alfin Tuasalamony, dan pelatih Rahmad Darmawan juga tertunggak gajinya. Sebagian di antara nama-nama tersebut bahkan sekarang sudah meninggalkan Sriwijaya FC.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum nama-nama tersebut tertunggak gajinya, ada Yanto Basna yang lebih dulu merasakan gajinya tak kunjung dilunasi oleh Sriwijaya FC. Bek asal Papua yang kini main untuk klub Thailand, Khon Kaen, itu masih menanti pembayaran gaji bulan Desember 2017.
"Saya pemain lama belum dibayar sebulan yang bulan Desember, nominalnya Rp 50 juta," kata Yanto lewat sambungan telepon.
Yanto Basna mengungkapkan bahwa dirinya dan perwakilannya sudah berulang kali meminta kejelasan gaji yang belum terbayar kepada Manajer Keuangan, Robbiomar Razzi, dan Achmad Haris selaku Sekretaris Sriwijaya FC. Akan tetapi, pihak manajemen klub selalu saling lempar.
"Sudah saya tanya ke Robbi yang bagian keuangan dan Haris. Semua saling lempar termasuk manajer. Sejauh ini saya masih mau coba cara kekeluargaan, belum jalur hukum karena saya menghargai Sriwijaya FC. Saya soalnya pernah di U-21 Sriwijaya," sambungnya.
Baca juga: Rahmad Darmawan Mundur dari Sriwijaya FC |
Meski gajinya belum dilunasi, Yanto angkat koper dari Sriwijaya dengan cara baik-baik. Dia keluar dengan membawa surat resmi dari klub yang kemudian dibawanya ke PSSI.
"Saya keluar baik-baik dengan membawa surat resmi dari Sriwijaya yang kemudian di bawa ke PSSI," Yanto menegaskan.
(ran/mfi)