"Tidak bijaksana yah, (PSSI) sebagai bapak tidak bersikap benar. Membuat jera tidak (harus sampai) segitunya," kata Heru, saat dihubungi, Selasa (2/10/2018).
Suporter Persija Jakarta Haringga Sirla tewas dikeroyok oknum bobotoh jelang laga Persib Bandung Vs Persija Jakarta, Minggu (23/9/2018). Akibat kejadian ini tim Maung Bandung dihukum berbagai sanksi oleh Komdis PSSI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Persib Terusir Dari Jawa Sampai Akhir Musim |
Komdis juga memberikan sanksi kepada suporter Persib berupa larangan untuk menyaksikan pertandingan Maung Bandung pada saat home maupun away serta pertandingan Liga 1 lainnya sejak putusan ini ditetapkan sampai setengah musim kompetisi 2019.
Sementara kepada panpel, Komdis memberi sanksi ketua panpel pertandingan dan security officer berupa larangan ikut serta dalam kepanitiaan pertandingan Persib selama dua tahun. Panpel juga didenda Rp 100 juta dan wajib memerangi dan melarang rasisme dan atribut lainnya dengan cara apapun.
Heru menyatakan, sepakat harus ada sanksi tegas atas kejadian ini. Tapi dia tidak sepakat sanksi yang diberikan Komdis bisa merugikan banyak pihak. Karena aksi pengeroyokan tersebut hanya dilakukan oleh oknum.
"Kemarin ada kejadian yang enggak bagus, ada kejadian fakta, ada orang meninggal. Sanksinya membuat jera (betul), tapi tidak membunuh semuanya. Kan itu mah oknum. Kita Viking sudah mulai berubah. Harusnya sanksinya yang membuat jera tapi yang pas," ujarnya.
Sementara pihak manajemen Persib Bandung sampai saat ini belum ada yang bisa dihubungi untuk dimintai keterangan. Komisaris PT PBB Kuswara S Taryono juga mengaku masih mengikuti rapat.
"Maaf masih ada meeting, kang," katanya melalui pesan singkat.
Tonton juga 'Viking Bicara Tewasnya Suporter Persija oleh Oknum Bobotoh':
(mso/din)