Indonesia baru meraih tiga poin dalam dua laga di Piala Asia U-19 2018. Hasil itu didapat setelah menang 3-1 dari Taiwan dan kalah 5-6 dari Qatar.
Ada satu pertandingan untuk menentukan nasib Indonesia di pentas Asia kelompok umur di bawah 19 tahun ini. Mereka wajib menang atas Uni Emirat Arab jika ingin melaju ke babak perempatfinal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berkaca dari dua laga awal Indonesia, selain bek menjadi masalah, tim besutan Indra Sjarfi juga punya masalah di lini tengah. Muhammad Luthfi Kamal dan Syahrian Abimanyu terhitung lemah dalam meredam serangan lawan.
Baca juga: Lubang Menganga di Muka Pertahanan Indonesia |
Dari kedua gelandang tersebut saat melawan Taiwan, cuma ada dua upaya memotong serangan lawan sedini mungkin. Seluruhnya dilakukan oleh Luthfi dengan melakukan intercept di sisi kanan dan kiri pada area dua pertiga lapangan.
![]() |
Usaha Luthfi untuk merebut bola dari penguasaan kaki pemain Taiwan terlihat lebih baik. Ada dua tekel sukses dan satu tekel gagal yang dilakukan di wilayah sendiri dan dua tekel sukses di wilayah lawan.
Perbandingan tersebut mungkin jauh lebih buruk saat melawan Qatar, yang di atas kertas lebih kuat daripada Taiwan. Lagi-lagi Luthfi yang bekerja keras memutus umpan lawan, tanpa ada upaya dari Abimanyu.
![]() |
Meski ada empat intercept yang dilakukan Luthfi, itu semua dilakukan di area seperti akhir wilayah Indonesia. Hal itu membuktikan bahwa sektor gelandang tak mampu memutus serangan lawan lebih dini.
Abimanyu berperan lebih baik dalam hal tekel sukses. Dia bisa merebut penguasaan bola dari kaki lawan sebanyak dua kali sebelum masuk area sepertiga akhir pertahanan. Jumlah itu memang terbilang sedikit, namun ada perbaikan dari lawan Taiwan.
![]() |
'Bolongnya' lini tengah timnas U-19 ini membuat Qatar mampu menciptakan situasi berbahaya setiap kali ada umpan terobosan dari lini tengah. Abdul Rasheed Umaru sukses memanfaatkan kecepatannya untuk membobol gawang Indonesia.
Tak melulu soal bertahan, Luthfi dan Abimanyu juga dituntut untuk bisa membantu barisan depan membongkar pertahanan lawan. Abimanyu sudah menjalankan tugas itu dengan cukup baik saat melawan Qatar. Dia mencatatkan lima kali menciptakan kans dan duu peluang ditorehkan saat laga sebelumnya melawan Taiwan.
Sementara itu, Luthfi, yang memang sebenarnya diplot menjadi gelandang bertahan belum mampu mengkreasi pelunang di Piala Asia U-19 2018.
Mengantisipasi Tahnoon Al-Zaabi dan Mansor Al-Harbi
Al-Harbi merupakan salah satu kunci keberhasilan permainan UEA saat mengalahkan Qatar. Dia menjadi pemain yang paling rajin mendistribusikan bola dari lini belakang ke depan.
Peran Al-Harbi hilang saat UEA melibas Taiwan. Dia tak main setelah mendapat kartu merah di menit ke-85 saat melawan Qatar.
Al-Zaabi, yang tak main di matchday pertama, turun menggantikan Al-Harbi. Perannya tampak jauh lebih bagus dalam pendistribusian bola di lini tengah. Situs AFC bahkan mencatat ada enam umpan kunci yang dia buat saat UEA melibas Taiwan.
Nah, saat melawan Indonesia pada Rabu (24/10/2018) malam WIB, Al-Harbi sudah bisa kembali bermain. Luthfi dan Abimanyu tentu harus mampu mematikan salah satu dari pemain tersebut jika diturunkan pelatih Batelli.
Kedua gelandang Indonesia itu harus bisa saling berbagi peran. Luthfi sebagai pemutus dan Abimanyu pendistribusi bola atau sebaliknya. Hal itu yang sejauh ini belum terlihat dari dua gelandang Indonesia tersebut.
Saksikan juga video 'Indonesia U-19 Kalah dari Arab Saudi':
(ran/cas)