PSSI menggelar Rapat Komite Eksekutif di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (25/11/2018) kemarin. Selain membicarakan soal evaluasi timnas Indonesia, dalam pertemuan itu juga dibahas tentang kongres.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"PSSI membuat edaran tanggal kongres, tanggal 20 Januari dan sudah diratifikasi Komite Eksekutif. Empat pekan jelang kongres, PSSI terbitkan undangan sekaligus tempat definitif," ujar Joko saat ditemui di Hotel Sultan.
"Menjelang itu, timeline menuju kongres, salah satunya di minggu kedua Desember akan ada rapat koordinasi, yang diperluas, yang biasanya di level Komite Eksekutif dan pengurus, ditambah 34 Asprov (Asosiasi Provinsi)," sambungnya.
Joko menyebut ada beberapa agenda yang akan menjadi pembahasan di dalam Kongres tersebut, termasuk program PSSI di tahun depan. Tapi Joko tak menyinggung soal kemungkinan pergantian Edy Rahmayadi selaku ketua umum.
"Kepentingannya agar program tahun depan betul-betul komprehensif, bisa mengakomodir sekaligus mendetailkan semua gagasan PSSI dan sukses implementasi di level Asprov. Itu agendanya dan pembicaraan tentang kongres," dia menambahkan.
Kepengurusan PSSI kembali digoyang menyusul hasil buruk timnas di Piala AFF 2018. Belakangan juga mencuat isu match fixing baik di Liga 1 maupun Liga 2.
Edy Rahmayadi pun dituntut untuk mundur dari jabatannya, terlebih saat ini dia rangkap jabatan usai terpilih sebagai gubernur Sumatera Utara.