Pembukaan Bali IFC dibuka oleh Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta di Badung, Minggu (2/12/2018). Hajatan ini berlangsung di Stadion Pecatu, Badung, Bali. Sebanyak 12 tim dari sembilan negara tampil di even perdana yang digelar Indonesia itu.
Tiga tim di antaranya dari Indonesia, yaitu timnas Pelajar yang menjuarai Piala Menpora U-14 2017 asuhan Firman Utina. Kemudian ada Badung Ragunan FC (Bara) FC di bawah asuhan Bambang Warsito, dan yang ketiga adalah All Star Badung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Atlet CPNS Dapat Gaji Dobel |
Dari hasil pengundian, timnas Pelajara tergabung di Grup A bersama Apuesto dan Busan. Bara FC di Grup B bersama Progresso Sano dan Cruzeiro. Lalu Bali All Stars di Grup C bersama Sporting Academy dan Hubei. Tiga tim lainnya di Grup D.
"Ini perhelatan pertama di luar event federasi di Indonesia untuk level internasional. Kami bersyukur Badung menyambut baik program Kemenpora dan siap menjadi tuan rumah penyelenggara," kata Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta, Minggu (2/12/2018).
"BIFC 2018 ini merupakan kolaborasi Kemenpora dan Pemerintah Kabupaten Badung dengan menggandeng KONI, swasta, dan masyarakat. Kami siap menggelar turnamen internasional pertama di Tanah Air bagi usia muda setiap tahunnya dimulai 2018," sambungnya.
BIFC memiliki tiga tujuan besar. Pertama, memperkuat hubungan yang erat sepak bola muda di Asia Pasifik. Kedua, memberikan pengalaman para pemain Indonesia untuk menghadapi tim luar dan terakhir untuk mendongkrak pariwisata Tanah Air khususnya Bali.
"Ke depan bisa jadi banyak negara yang datang ke Badung. Bukan hanya karena banyak objek wisata saja, tapi juga sepak bolanya. Semoga ini bisa meningkatkan ekonomi kerakyatan di Kabupaten Badung," papar Isnanta.
Sementara itu, Kepala Desa Pecatu Kabupaten Badung, Made Karyana mengatakan dampak kegiatan ini luar biasa. Ekonomi mikro sangat potensi untuk pemberdayaan di Pecatu. Dia mengatakan segala persiapan non teknis sudah matang.
"Para peserta sudah meninjau Lapangan Pecatu dan mereka cukup puas dengan fasilitas yang kami miliki," ujar Made Karyana.
Sementara itu, ketua umum Yayasan Gobolabali, I Gusti Agung Putu Nuaba-- menjanjikan ada sesuatu yang berbeda dalam turnamen ini. Dia mengerahkan timnya yang berjumlah 6 orang di lapangan untuk memantau pergerakan para pemain.
Tujuannya adalah memberikan masukkan kepada tiap pelatih negara peserta. Diharapkan statistik yang dijabarkan nanti bisa dijadikan bahan evaluasi.
"Ada sesuatu yang lain yang kami berikan. Saat kompetisi nanti kami akan menilai mereka dalam bentuk statistik," kata I Gusti Agung.
Laga perdana digelar Senin (3/12/2018) besok dengan menghadirkan wakil Filipina, Apuesto Bueno United FC, menghadapi timnas Pelajar.
(ads/mrp)