PSSI menggelar rapat Komite Eksekutif di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (3/1/2019). Rapat dipimpin oleh Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi.
Edy mengatakan salah satu agenda di Kongres PSSI akan membahas status dua pengurus PSSI, Johar Lin Eng dan Dwi Irianto, yang diduga menjadi pelaku pengaturan skor dan menjadi penghuni rutan Polda Medy raetro Jaya. Selain itu, rencana PSSI di tahun 2019 juga menjadi bahasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kongres 2019 membahas tentang event-event di dalam sepakbola ya, ada sampai yang terakhir itu yang terbesar adalah Piala AFF 2020. Jadi 2019-nya mengejar event di 2020. Itu yang pertama. Yang kedua, yang pastinya ya kita berbicara tentang siapa yang membiayai dan berapa biayanya itu," kata dia.
Tak hanya soal rencana PSSI setahun ke depan, kongres juga akan membahas terkait beberapa anggota PSSI yang ditangkap oleh Satgas Anti Mafia Bola. Di Kongres tersebut akan menentukan status keanggotaan mereka.
"Ya pastilah, anak kami diperiksa. Saya yakin yang diperiksa ini kan untuk dicari ada salahnya atau tidak. Kalau salah dihukum, saya ingin itu dan PSSI bisa menjadi bersih karena ini. Bukan hal-hal yang lain ya," ujar Edy.
"Ada di statutanya itu ya. Pastilah semua, semua harus lewat kongres, semua keputusan PSSI ini, saya saja mau ngambil satu keputusan ini kan harus lewat kongres ya. Apalagi sampai melakukan tindakan hukum," katanya.
Selain menangkap dua pengurus PSSI, Satgas Anti Mafia Bola juga menahan dua orang lainnya, mantan anggota komisi wasit, Priyanto, dan wasit futsal, Anik Yuni Artika Sari.