Stadion GBT Tak Hanya Nyaman untuk Pemain, tapi Juga Ramah Suporter

Stadion GBT Tak Hanya Nyaman untuk Pemain, tapi Juga Ramah Suporter

Deny Prastyo Utomo - Sepakbola
Jumat, 04 Jan 2019 22:06 WIB
Koordinator suporter Tribune Kidul Persebaya, Sinyo Defara (kiri) (Deny Prastyo Utomo/detikSport)
Surabaya - Langkah Pemkot Surabaya merevitalisasi Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) direspons positif oleh bonek. Sebab, peremajaan fasilitas tak hanya untuk pemain.

Menjelang Liga 1 2019, kandang Persebaya Surabaya, Stadion GBT, direnovasi dengan menambah sejumlah fasilitas, baik untuk pemain ataupun penonton. Di antaranya scoring board, bench, serta lorong keluar masuk untuk melindungi pemain.

Penonton yang hadir di stadion juga dibuat lebih nyaman. penambahan dilakukan di antaranya pada lahan parkir, akses masuk stadion, mushola, lampu sorot tribune suporter, hingga lift stadion untuk memudahkan penonton disabilitas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Panitia Pelaksanan (Panpel) Persebaya Surabaya sekaligus Wakil Walikota Surabaya, Wisnu Sakti Buana, menyebut proyek revitalisasi Stadion GBT dimulai awal 2019. Dana renovasi mencapai Rp 50 miliar.


Langkah itu diapresiasi Koordinator suporter Tribune Kidul, Sinyo Defara. Suporter mendukung langkah tersebut.

"Sangat mengapresiasi. Ke depan bisa berkelanjutan. Untuk jangka panjangnya misalnya bisa membangun akses masuk stadion," kata Sinyo.

Beberapa pentolan bonek meninjau stadion GBT bersama Wisnu Sakti Buana secara langsung, Jumat (4/1/2019). Mereka juga memberikan sejumlah saran kepada Wakil Walikota Surabaya Wisnu Sakti Buana terkait revitalisasi stadion.

"Yang paling utama adalah penerangan di tribune. Sebab, penerangan sangat minim sekali. Selain itu, di luar tribune, terutama dilorong-lorong tribune, sangat minim penerangan untuk teman-teman suporter saat keluar. Untuk toilet dan air sangat minim. Yang terakhir, agar setiap tribune ada mushola agar teman-teman suporter bisa menunaikan ibadah sholat," ujar Sinyo.

"Untuk penerangan sendiri sangat perlu. Sebab banyak kejadian kriminal disana. Terutama di belakang gawang sisi selatan dan utara. Sebagai koordinator saya banyak menerima keluhan banyak kehilangan handphone dan dompet," ujar Sinyo.

"Untuk akses sendiri, itu Pemkot Surabaya yang paham. Sebab mereka yang tahu mana lahan milik pemkot atau bukan," Sinyo menegaskan.

(fem/fem)

Hide Ads