Kediaman Hidayat digeledah pada Rabu (23/1) selama tujuh jam. Hidayat tengah berada di rumah saat penggeledahan tersebut.
Usai penggeledahan, Hidayat menemui wartawan yang sejak pagi menunggu di luar pagar rumahnya. Hidayat mengakui dokumen-dokumen penting miliknya telah disita oleh petugas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semua kamar saya dibuka. Tadi, petugas juga menyita dokumen yang dianggap penting. Saya mencoba untuk kooperatif karena untuk kepentingan bersama," kata Hidayat kepada wartawan di kediamannya di Jalan Klakahrejo, Benowo, Surabaya.
Saat ditanya berapa dokumen yang disita? Hidayat mengaku lupa berapa jumlahnya.
"Saya lupa berapa jumlahnya. Saya tidak mengingat. Tapi, sudah ada tanda terimanya," kata Hidayat.
"Dokumen yang dibawa di antaranya ada rekening, dua laptop, flashdisk, handphone dan catatan-catatan saya mungkin beliau-beliaunya membutuhkan," ujar Hidayat.
Dalam pengeledahan dikediaman mantan Exco PSSI yang dilakukan oleh Satgas Mafia Bola Polri ini, terkait penyidikan dugaan tindak pidana penyuapan dalam pengaturan hasil pertandingan Madura FC dan PSS Sleman dalam liga 2 pada musim 2018.
Namun, Hidayat mengelak dan mengaju lupa saat ditanya keterlibatannya dalam pengaturan hasil pertandingan laga Madura FC lawan PSS Sleman di Liga 2 2018.
"Saya lupa, kalau berkaitan dengan Liga, Liga apa, dan saat itu saya bukan pegawai teknis, waktu itu saya Exco dan sekarang saya sudah mundur," ujar Hidayat.
Hidayat dilaporkan oleh Manajer Madura FC, Januar Herwanto yang menyebutnya terlibat dengan pengaturan skor pada Liga 2.
(fem/fem)