Satgas Antimafia Bola Dalami Dugaan Adanya Judi Internasional

Wawancara Eksklusif

Satgas Antimafia Bola Dalami Dugaan Adanya Judi Internasional

Yanu Arifin - Sepakbola
Rabu, 27 Feb 2019 16:47 WIB
Hendro Pandowo dan Dedi Prasetyo. (Muhammad Ridho/detikcom)
Jakarta - Satgas Antimafia Bola mengaku terus memperdalam dugaan adanya sindikat permainan judi internasional di sepakbola Indonesia. Beberapa informasi sudah diterima.

Sepakbola Indonesia sedang diguncang skandal pengaturan skor dalam beberapa bulan terakhir. Dalam praktiknya, pengaturan skor diduga dilakukan dengan menyuap perangkat pertandingan. Sebanyak 16 tersangka sudah ditetapkan sejauh ini, beberapa di antaranya adalah pejabat penting PSSI.

Sejumlah motif pengaturan skor, disebutkan Satgas Antimafia Bola, bermacam-macam. Dari keinginan sebuah klub naik kasta di level kompetisi atau mungkin judi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Kepala Biro Provos Mabes Polri Brigjen Hendro Pandowo, Ketua Satgas, menilai beberapa informasi soal judi di sepakbola Indonesia sudah masuk. Ia menjelaskan pihaknya terus bekerja keras menyelidikinya.

"Ada beberapa informasi yang masuk, baik ketika dengar langsung dari acara Mata Najwa, dari beberapa sumber yang datang ke posko. Beberapa nama bahkan ada yang berinisial D, inisial K. Namun, itu yang saat ini Gakkum, Penegak Hukum, penyidik Satgas, itu sedang bekerja keras," kata Hendro kepada detikcom.

"Kalau memang ada keterkaitan dengan perjudian, baik itu nasional atau internasional, itu kita sedang berusaha keras membuktikannya. Sehingga kami membuktikan ada fakta hukum, maka kami akan cari, kami kejar, kami proses, kami sidik," tambahnya.




Satgas diberi waktu bekerja selama 6 bulan sejak dibentuk Polri pada 21 Desember 2018. Hendro menyebut waktu yang diberikan harusnya cukup untuk mengusut semua kasus, kendati bisa saja diperpanjang.

"Saat ini Satgas sudah dua bulan lebih, dan empat bulan tersisa. Dalam kesempatan ini, saya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Kapolri (Tito Karnavian) yang telah memberikan kepercayaan kepada saya untuk menjadi Kasatgas dan seluruh anggota Satgas, dan juga kepada masyarakat pencinta bola, suporter, yang terus mendukung Satgas," sambungnya.




"Rentang waktu enam bulan, tentunya kalau kita melihat dari dua bulan pertama, kita sudah bisa menetapkan 16 tersangka sampai sekarang. Enam kita tahan, sehingga apakah bisa membongkar keseluruhan, tentunya perlu waktu."

"Tapi dengan kita menetapkan 16 tersangka itu, adalah momentum kita sebenarnya, untuk mengubah budaya tidak sportif, tentunya cukup untuk mengubah seharusnya. Tapi kalau memang membongkar yang lebih besar, perlu waktu, maka Satgas ini bisa diperpanjang oleh Pak Kapolri," ungkapnya.


(yna/fem)

Hide Ads