"Kalau mungkin ada KLB (Kongres Luar Biasa) segera dibentuk, insyaallah saya siap jadi Exco," kata Budhi kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (27/2/2019).
Pernyataan itu disampaikan Budhi saat mendampingi anaknya, Lasmi Indaryani, yang juga mantan Manajer Persibar Banjarnegara, menemui Satgas Anti Mafia Bola Polri. Kedatangannya itu untuk berkoordinasi laporan Lasmi soal dugaan pengaturan skor sepakbola Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kesempatan itu, Budhi memberikan apresiasi kepada Satgas karena sudah bergerak cepat menangani kasus dugaan pengaturan skor itu yang menyeret petinggi PSSI sebagai tersangsa salah satunya Eks Exco PSSI Hidyat. Budhi mengaku siap menggantikan Hidayat.
"Saya siap berkorban tidak cari duit di PSSI, saya siap berkorban untuk PSSI tu aja," kata Budhi, yang pernah menjabat sebagai Ketua Asosiasi PSSI Kabupaten Banjarnegara itu.
"KLB-nya asal betul-betul bersih saya siap untuk jadi Exco asal masyarakat menunjuk saya dan saya siap berkorban untuk PSSI," dia menambahkan.
Lasmi merupakan pelapor pertama penipuan di sepakbola. Kasus itu berkembang menjadi dugaan pengaturan skor.
Hingga saat ini, Satgas Anti Mafia Bola telah menetapkan eks Exco PSSI, Hidayat, sebagai tersangka kasus pengaturan skor ke-16. Hidayat yang ketika itu masih menjabat Exco PSSI, menawarkan uang Rp 100 juta kepada manajer Madura FC, Yanuar Herwanto. Hidayat juga mengancam akan membayar pemain Madura FC karena Yanuar menolak uang tersebut.