Mitra Kukar ditaklukkan 0-2 oleh Semen Padang di laga terakhir penyisihan Grup B Piala Presiden 2019 yang dihelat di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Kamis (14/3/2019). Naga Mekes tak mampu menembus pertahanan Semen Padang yang dikawal oleh Agung Prasetyo dkk.
Asisten pelatih Asep Suryadi menilai timnya memiliki banyak masalah. Absennya Atep juga mempengaruhi lini tengah Mitra Kukar yang lemah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertandingan terakhir banyak sekali pelajaran yang bisa kami petik mulai dari organisasi pertahanan, tengah dan penyerangan," ujar Asep.
"Kami hari ini tidak mainkan Atep di posisi nomor 10 sehingga kami cepat sekali kehilangan bola di babak pertama, dan kami tidak punya pengganti yang sama karena posisi juga sedang cedera. Jadi kami maksimalkan di sektor sayap," sambungnya.
"Lagi-lagi serangan selalu gagal di penyelesaian akhir dan tentunya tak lepas dari evaluasi kami, organisasi pertahanan kami masih banyak evaluasi," katanya.
Sementara itu pemain Mitra Kukar Gerry Mandagi menyebut timnya mendapat kan pengalaman selama bertanding di Piala Presiden. Kekurangan di dalam tim bisa segera diperbaiki.
"Saya rasa kami ada pelajaran berharga juga di tiga pertandingan ini, yang terakhir ada perubahan pertandingan ke pertandingan. Kami menganggap ini sebagai suatu pelajaran yang sangat berharga," timpal Gerry.
Sepanjang perhelatan Piala Presiden, Mitra Kukar menelan tiga kekalahan beruntun yaitu dari Bali United 0-3 Bhayangkara FC 1-2. Alhasil, mereka menjadi juru kunci Grup B dengan nol poin.