1. Gol Perdana Brunei ke Gawang Tim Asuhan Indra Sjafri
Indra Sjafri masih mempertahankan rekor selalu menang atas Brunei Darussalam saat menangani Timnas Indonesia. Dua kemenangan sebelumnya diraih bersama Timnas U-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemenangan kedua digapai pada Piala AFF U-19 2017. Indonesia memetik kemenangan 8-0 saat berlaga di Myanmar. Witan Sulaeman dan Egi Maulana Vikri masing-masing mencetak dua gol pada laga itu.
Sementara pada level U-23, Indonesia susah payah mengalahkan Brunei dengan skor 2-1. Azim Izamuddin Suhaimi yang mencatatkan gol pertama Brunei ke gawang tim asuhan pelatih asal Padang itu.
Baca juga: Indonesia Susah Payah Kalahkan Brunei |
2. Selisih Gol Minus Perdana di Kualifikasi Piala Asia U-23
Indonesia cuma bisa mencetak dua gol pada kualifikasi Piala Asia U-23 2020. Sepanjang keikutsertaan di ajang ini, tahun ini menjadi pertama kalinya tim Merah-Putih defisit gol.
Kebobolan enam gol, dan cuma bisa membobol gawang lawan dua kali. Selisih gol pada kualifikasi Piala Asia U-23 kali ini (-4).
Rekor paling rendah sebelumnya pada kualifikasi 2013. Saat itu ajangnya masih Piala Asia U-22. Indonesia tergabung dalam Grup E bersama Jepang, Australia, Singapura, Timor Leste, dan Makau.
Indonesia finis ketiga dengan raihan poin, mencetak tujuh gol dan kebobolan tujuh kali. Sementara pada kualifikasi 2016 selisih gol Indonesia sebanyak (+3). Membukukan tujuh gol dan kemasukan 4 kali.
3. Juara Piala AFF yang Gagal ke Piala Asia U-23
Indonesia juga menjadi negara juara Piala AFF U-22 pertama yang gagal ke Piala Asia U-23. Juara lainnya, Thailand sudah dua kali berpartisipasi dalam tiga ajang sebelumnya.
Dalam keikutsertaannya itu, The War Elephants selalu finis di fase grup. Thailand menjadi tuan rumah tahun depan, hingga dipastikan akan kembali akan berlaga di Piala Asia U-23 2020.
4. Indonesia Paling Banyak Dapat Kartu Merah
Indonesia menjadi tim yang paling banyak mendapatkan kartu merah di Kualifikasi Piala Asia U-23 2020. Ada dua yang diberikan kepada anggota skuat Garuda Muda.
Marinus Maryanto Wanewar dan Muhamad Riyandi yang diacungi kartu merah. Marinus di akhir laga melawan Vietnam. Sementara Riyandi pada laga melawan Brunei Darussalam.
Di Grup K, tim lain yang juga tercatat kartu merah ada ada Thailand dan Brunei. Sementara dari grup lain, Kuwait, Oman, Uni Emirat Arab, dan Afganistan juga ada satu pemainnya yang dikartu merah.
5. 7 dari 10 Gol ke Gawang Indonesia dari Bola Mati
Indonesia lemah dalam antisipasi bola mati. Sebanyak 7 dari 10 gol di turnamen resmi sepanjang 2019 berasal dari bola mati. Yang terakhir dari titik putih yang dibukukan oleh Pemain Brunei, Izamuddin.
Baca juga: Timnas Indonesia U-23 Dimatikan Bola Mati |
(cas/din)