BOPI telah melakukan verifikasi sejak bulan lalu setelah PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengajukan permohonan rekomendasi bergulirnya Liga 1. Kompetisi dijadwalkan kickoff pada 15 Mei, mundur sepekan dari jadwal semula pada 8 Mei.
Dari hasil pemeriksaan finansial dan legalitas, serta persyaratan lain, BOPI telah menyelesaikannya 100 persen, termasuk di antaranya kesehatan klub.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Shopee Jadi Sponsor Liga 1? |
"Kami sudah cek dari kesehatan klub yang Liga 1 sudah oke semua. Liga 2 belum kami mulai," kata Ketua BOPI, Richard Sam Bera, di Kantor Kemenpora, Jumat (9/5/2019).
"Kalau dari segi pemain ada masalah keimigrasian, kami akan selesaikan dengan pihak keimigrasian. Dan lalu PT LIB dan klub sudah memberikan komitmennya untuk melakukan itu," ujarnya lagi.
Masalah komitmen dan pakta integritas sejatinya sudah diterapkan sejak musim lalu.
"Masalahnya, begitu ada pelanggaran tidak ada tindakan tegas lagi. Karena kami sudah berkomunikasi dengan teman-teman kami pihak intelkam, perpajakan, ketenagakerjaan, dan imigrasi," dia menambahkan.
Selain soal kesehatan klub, PT LIB sejatinya juga menyimpan masalah utang-utang terhadap klub di kompetisi musim sebelumnya. Soal itu, LIB punya pertimbangannya.
"Yang kami perhatikan adalah kemampuan finansial mereka menggulirkan kompetisi ini ke depan. Mereka sudah ada rencananya, business plan-nya seperti apa, dan kami percaya diri dengan apa yang mereka lakukan," kata Richard.
"Uji kelayakan finansial juga sudah kami lakukan sejak 30 hari lalu. Bekerjasama dengan teman-teman Kemenpora, Kemenkopolhukam," dia menjelaskan.