Jakarta -
Semen Padang menjadi tim promosi ke
Liga 1 2019. Dengan skuat yang minim kualitas, Kabau Sirah terlihat kepayahan tampil sepanjang paruh pertama.
Semen Padang lolos ke
Liga 1 2019 dengan status runner up Liga 2 2018. Sebelumnya, di level kasta kedua, pasukan yang awalnya dilatih Syafrianto Rusli tampil menggigit.
Memasuki Liga 1 2019, Semen Padang tak banyak bersolek. Tidak ada bintang besar mereka rekrut, yang berimbas pada performanya yang pas-pasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di pertengahan paruh pertama, Semen Padang pun melakukan pergantian pelatih. Syafrianto Rusli mundur, dan digantikan Weliansyah.
Total dari 16 laga yang sudah dilakoni, Semen Padang baru meraih dua kemenangan, 5 kali imbang, dan 9 kali kalah. Alhasil, klub asal Sumatera Barat itu sementara berstatus juru kunci
klasemen Liga 1 2019 dengan baru mengumpulkan 11 poin.
Ke halaman selanjutnya
Sepanjang musim berjalan, hanya dua pemain yang menonjol di Semen Padang. Adalah winger Irsyad Maulana dan striker Karl Max Barthelemy, yang sama-sama sudah mencetak 4 gol.
Minimnya pemain lain untuk berkontribusi bikin gol membuat produktivitas Semen Padang cukup buruk, yakni baru mencetak 13 gol. Semen Padang pun menjadi tim kedua yang paling sedikit bikin gol setelah PSIS Semarang (12).
Hal itu pula yang menjadi sorotan Weliansyah. Usai laga terakhir melawan Barito Putera, ia menyoroti krisis di lini depan yang praktis hanya bergantung pada Karl Max.
Mempersiapkan paruh kedua, Semen Padang pun sempat menyeleksi banyak nama. Namun, baru Yu Hyun-koo dan Marko Kabiay yang berhasil direkrut manajemen.
Mengingat persaingan bakal ketat di paruh kedua Liga 1 2019, maka Semen Padang mesti bergegas memperbaiki skuat, khususnya di lini depan. Memangnya mau cuma numpang lewat di Liga 1?
Halaman Selanjutnya
Halaman