Indonesia kalah 2-3 dari Malaysia di laga perdana Grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Kamis (5/9/2019). Skuat Garuda kalah setelah sempat unggul 2-1 atas Harimau Malaya. Tapi kemudian, tim tamu membalikkan keadaan dengan membuat dua gol beruntun.
Usai laga, Timnas sepakat kelelahan menjadi faktor utama kekalahan Indonesia dari Malaysia. Mereka berdalih, fisik pemain keteteran akibat padatnya jadwal liga. Klub harus bertanding 2-3 kali selama 10 hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Suporter Dewasalah! |
"Tidak dalam konteks menanggapi apa yang terjadi dalam mungkin sisi konferensi pers kemarin. Bulan lalu, kami sudah bertemu dengan seluruh pihak sebetulnya. Baik dari pelatih Timnas, Simon Mcmenemy, LIB, 18 klub, dan PSSI, membicarakan hal ini," kata Asep ketika ditemui di Kantor Kemenpora, Senayan, Jumat (6/9/2019).
"Permasalahannya seperti apa, lalu bagaimana solusinya, makanya sebetulnya kalau bicara ke depan, jadwal yang sudah kami rilis sebenarnya sudah mulai penyesuaian dengan kondisi yang ada. Jadi, mungkin saya bicara dalam konteks itu paling," dia menjelaskan.
Terkait itu, solusi yang diputuskan pada pertemuan tersebut guna penyesuaian jadwal liga dengan skedul training camp Timnas sudah juga dibicarakan.
"Ya, itu memang termasuk kompleksitas yang kami hadapi, termasuk tadi beberapa kondisinya, kalau dari September ke Desember ini ada tiga FIFA match day dan ada jadwal training camp juga. Tetapi perlu dilihat juga ada beberapa klub yang masih memiliki utang pertandingan di putaran kedua. Itu memang itu menjadi sebuah hal, kalau bicara solusi, sebetulnya inilah yang mendekati solusi, yang paling mungkin," dia menjelaskan.
"Karena itu jangan lupakan pula jadwalnya adalah kompetisi mesti selesai di 22 Desember. Jadi, sebetulnya apa yang sudah kami rilis itu merupakan jawaban penyesuaian dari variabel yang kami temukan kemarin," ujar dia.
(mcy/fem)