Indonesia Selalu Kepayahan di Babak Kedua

Indonesia Selalu Kepayahan di Babak Kedua

Lucas Aditya - Sepakbola
Rabu, 11 Sep 2019 11:58 WIB
Halaman ke 1 dari 2
1.

Indonesia Selalu Kepayahan di Babak Kedua

Indonesia Selalu Kepayahan di Babak Kedua
Timnas Indonesia selalu kepayahan di babak kedua di kualifikasi Piala Dunia 2022. (Foto: Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta - Timnas Indonesia menuai hasil negatif dalam dua laga kandang di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022. Skuat Garuda selalu kepayahan di babak kedua.

Indonesia dilibas oleh Thailand tiga gol tanpa balas saat berduel di Stadion Gelora Bung Karno, Selasa (10/9/2019) malam WIB. Lima hari sebelumnya, Evan Dimas Darmono cs dipermalukan oleh Malaysia 2-3 di hadapan puluhan pendukung tim Merah-Putih.




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada satu kesamaan dalam dua pertandingan Indonesia saat melawan Malaysia dan Thailand. Tim asuhan Simon McMenemy kepayahan di babak kedua hingga lawan bisa menguasai jalannya pertandingan.

Dari enam gol yang bersarang ke gawang Andritany Ardhiyasa, lima di antaranya diciptakan lawan pada paruh kedua pertandingan.





Ke Halaman Berikutnya

Sisi sayap pertahanan Indonesia yang menjadi titik lemah. Yustinus Pae yang diplot oleh Simon untuk mengawal sisi kanan pertahanan. Sementara di sayap kiri, Ricky Fajrin dan Ruben Sanadi yang diberi kepercayaan pelatih asal Skotlandia itu.

Pemilihan Pae oleh Simon dalam dua pertandingan memang sedikit mengundang pertanyaan. Alih-alih memberi kesempatan untuk pemain yang lebih muda seperti Asnawi Mangku Alam atau I Putu Gede Juni Antara, Simon memberi kepercayaan pada fullback 36 tahun.

Sisi sayap ini yang menjadi sasaran eksploitasi Malaysia dan Thailand. Ada empat dari enam gol ke gawang Indonesia merupakan hasil dari pergerakan dari tepi lapangan.

Gol pertama Mohamadou Sumareh memanfaatkan lowongnya sisi kanan pertahanan Indonesia. Sementara dua gol sisa memanfaatkan lubang di sisi kiri pertahanan.

Syafiq Ahmad menyundul umpan silang dari sisi sayap kanan. Sementara umpan mendatar dari Matthew Davies dari sisi yang sama, diselesaikan Sumareh karena kelengahan barisan pertahanan.


Sedangkan satu dari tiga gol Thailand ke gawang Indonesia lagi-lagi menjadi buruknya stamina pemain Indonesia, juga rapuhnya pertahanan di sisi sayap.

Supachok Sarachart mencetak dua gol dalam laga itu. Gol ketiga Thailand merupakan hasil umpan dari Theeratorn Boonmatan dari sayap kiri, yang diselesaikan dengan tenang oleh Supachok.

Seusai pertandingan dengan Thailand, Stefano Lilipaly mengakui bahwa Indonesia memang kepayahan di babak kedua. Dia juga menyebut bahwa kejadian saat melawan Malaysia kembali terulang.

"Seperti yang saya bilang, ini sangat berat untuk kami. Tapi sudah berusaha sebaik mungkin, saya pikir kami bermain bagus di babak pertama. Pertandingan bisa dikendalikan, mereka mempunyai beberapa peluang tapi tak begitu berbahaya. Saya pikir kami lebih berbahaya dibandingkan mereka," kata Lilipaly selepas laga.

"Pada babak kedua semuanya berubah, seperti laga sebelumnya. Kami tak bermain cukup bagus di babak kedua. Anda lihat ada banyak ruang, mereka memanfaatkan ruang itu. Sialnya mereka mempunyai kualitas cukup bagus untuk memanfaatkan ruang itu, juga bisa menciptakan gol. Sangat berat," dia menambahkan.

Hide Ads