Penjadwalan Liga 1 2019 musim ini memang harus diakui tak berjalan mulus. Hal itu karena Liga 1 2019 juga harus berjalan bersamaan dengan Piala Indonesia, yang musim lalu gagal tuntas dengan cepat. Kehadiran Piala Indonesia ini secara tak langsung bikin penjadwalan tim di liga menjadi tak pasti.
Semen Padang salah satu contoh klub yang harus kehilangan dua kiper karena gabung tim nasional, sementara Liga 1 2019 masih jalan. Teja Paku Alam ke timnas senior dan Rendy Oscario gabung seleksi timnas U-23.
"Mungkin ini ada hubungan kompetisi yang padat jadi stamina anjlok. Perubahan jadwal karena banyak faktor, jadi itu bikin semua jadi tidak pasti penjadwalannya," kata wartawan senior dan juga pengamat sepakbola, Budiarto Shambazy, kepada detikSport.
Shambazy juga berpendapat bahwa PSSI harus punya jiwa kepemimpinan yang baik untuk bisa memecahkan masalah terkait jadwal Liga 1. Meski PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI harus duduk bersama agar klub dan timnas tak lagi berbagi jadwal.
"Dibutuhkan juga kepemimpinan di PSSI untuk penjadwalan di liga," sambung Shambazy.
Bobroknya timnas karena jadwal liga buruk ditolak oleh Manajer Madura United, Haruna Soemitro. Dia menegaskan bahwa tidak ada alasan pemain lelah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Klub selalu dilematis. Lepas atau tidak serba salah padahal klub yang bayar pemain itu. Klub sudah mengorbankan pemain dan membangun tim. Kalau tim nasional hancur menurut saya ya salah pelatih," tegasnya.