Skenario Permainan Indonesia Lawan UEA Tak Mulus

Skenario Permainan Indonesia Lawan UEA Tak Mulus

Adhi Prasetya, Randy Prasatya - Sepakbola
Jumat, 11 Okt 2019 21:15 WIB
Timnas Indonesia takluk 0-5 dari Uni Emirat Arab di Kualifikasi Piala Dunia 2022. (Foto: Dok. AFP)
Jakarta -
Indonesia babak belur di tangan Uni Emirat Arab (UEA). Direktur Teknik PSSI, Danurwindo, merasa skenario permainan skuat Garuda tak berjalan mulus.

Indonesia tumbang 0-5 di markas UEA dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Grup G. Gol pertama Indonesia terjadi jelang turun minum setelah Wawan Hendrawan melakukan blunder saat menangkap bola umpan dari lawan.

Tertinggal satu gol bikin Indonesia main lebih terbuka di babak kedua. Hal itu karena tim besutan Simon McMenemy ingin mencari gol balasan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua di luar skenario. Kalau gol itu tidak terjadi, babak pertama bisa imbang 0-0. Babak kedua harusnya kita main bisa seperti itu lagi, soalnya kami sempat beberapa kali mengancam kok dengan main seperti itu (bertahan)," kata Danur kepada detikSport.


"Yang pasti kita harus tahu mereka bermain di babak pertama taktiknya sudah benar. Tapi, pada akhirnya kiper blunder dan terjadilah gol. Jadi kita mau tidak mau harus menyerang," sambungnya.

"Permainan pertama dan kedua berbeda. Pertama itu deep defensive block. Kita main bertahan, tapi lawan susah cetak gol. Kedua itu kita main menyerang dan menimbulkan celah-celah yang bisa dimanfaatkan pemain UEA," Danur menyesali.

Danur menyangkal bahwa stamina pemain yang menurun menjadi penyebab Indonesia kebobolan empat gol di babak kedua. Menurutnya, Stefano Lilipaly dkk memang kalah kualitas dari UEA.

"Kalau saya bilang, kemarin itu bukan masalah menurun gitu. Kualitas UEA itu memang lebih baik dari kita. Harus lihat kenyataan itu. Mereka punya teknik, punya taktik, punya strategi, kualitas pemain, main home," ujar Danur.

Indonesia masih akan melawan Vietnam di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, pada Selasa (15/10). Danur menyebut Indonesia harus tampil menyerang untuk meraih kemenangan perdana.

"Vietnam kan beda mainnya. Bukan main away lagi, bukan lawan UEA lagi. Kita pasti harus lebih ofensif kalau mau menang, mau cetak gol. Bukan kita bertahan. Tapi yang terpenting, kita harusnya tahu kelebihan-kelebihan Vietnam ini yang bisa kita redam gitu. Kita bisa cetak gol, tapi juga bisa redam mereka gitu," kata Danur.




(ran/cas)

Hide Ads