Indonesia hancur lebur di Kualifikasi Piala Dunia 2022. Untuk sementara duduk di dasar klasemen Grup G dengan nol poin. Tim besutan Simon McMenemy kalah dari Malaysia, Thailand, Uni Emirat Arab, dan Vietnam.
Hasil buruk itu dinilai bukan kiamat untuk Timnas Indonesia. Pembenahan harus dilakukan PSSI dari usia dini, agar nantinya pemain siap saat di level senior.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Empat kali kita kalah, harus dibenahi tapi belum kiamat. Asprov (Asosiasi Provinsi) PSSI fokus pembinaan usia muda agar Timnas kuat. Di Asprov tidak pernah dilaksakan usia muda," kata Benny dalam acara diskusi calom ketum PSSI di Wisma Kemenpora, Rabu (30/10/2019).
"Ke depan, mungkin sistem paling utama adalah membentuk dan memperkuat pembinaan usia muda. Sehingga Timnas dapat berbicara di tingkat internasional," sambungnya.
Namun menurutnya jika ingin kegiatan di Aspov berjalan, PSSI harus menyelesaikan terlebih dahulu masalah utang. Pasalnya, Benny mengatakan jika saat ini PSSI masih banyak memiliki utang yang belum dibayarkan kepada Asprov.
"Utang banyak ke Asprov belum dibayar, belum dapat subsidi. Bagaimana Asprov bina usia muda, tapi dana PSSI belum lancar. Jadi kesulitan kembangkan kompetisi usia muda," dia menegaskan.
(ran/cas)