"Saya sudah terlalu banyak mendapatkan penghargaan dari negara, bintang tiga, tiga kali jadi Kapolda, Plt Gubernur Jabar, kali ini saya pertaruhkan reputasi saya untuk memimpin PSSI," kata lelaki kelahiran 312 Maret 1962 yang akrab disapa Iwan Bule ini kepada Tim Blak-blakan detikcom.
Terkait konsep dan strategi memajukan PSSI, Iwan menuangkannya dalam buku "PSSI untuk Persatuan Indonesia". Ia sadar betul salah satu keberhasilan sepakbola Indonesia ada pada prestasi tim nasional dia ajang pertandingan internasional, khususnya di tingkat Asia Tenggara dan Asia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu, selain akan meningkatkan pembibitan pemain muda di daerah-daerah, PSSI, di bawah komandonya, akan tetap menjaga para pemain muda yang saat ini berlatih di klub-klub terkemuka di Eropa. Untuk pembiayaan, dia mengaku telah mendapatkan komitmen dari Menteri BUMN Erick Thohir. Erick sebelumnya dikenal sebagai pecinta sepakbola dan pemilik klub di Italia.
"Kalau sudah Timnas itu enggak ada suku, enggak ada agama, enggak ada partai. Semua Garuda di dadaku," ujarnya.
Terkait mafia bola dan pengaturan skor pertandingan yang kerap dikeluhkan, Iwan memastikan dirinya akan meningkatkan intensitas kerja sama dengan Satgas Antimafia Bola. Hanya saja soal teknisnya, meskipun seorang polisi dia menyerahkan sepenuhnya kepada Satgas.
"Pokoknya, kalau masih ada pengurus yang macam-macam saya tidak akan melindungi, bahkan saya akan injek kalian," dia menegaskan.
Khusus untuk menangani para pendukung sejumlah klub yang kerap terlibat tawuran, Iwan akan membentuk divisi atau direktorat tersendiri. Ia merujuk pengalamannya saat berada di Malaysia ternyata para penonton Indonesia yang menjadi pendukung macam-macam klub itu bisa guyub.
"Saya akan menunjuk orang yang memang memahami betul jiwa atau psikologi supporter. Kenapa mereka suka bentrok seperti Jakmania, Bobotoh, Aremania, Bonek itu," ujarnya.
Selengkapnya dalam video di bawah ini, Blak-blakan Ketua Umum PSSI Komjen Pol M. Iriawan, "Jurus Polisi Membenahi PSSI".