Turnamen sepakbola usia muda 7 a side (7v7) pertama digelar di Indonesia. Ajang ini dibagi dalam tiga kelompok usia U-10, U-12, dan U-14 dari empat negara, di antaranya Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Vietnam, digeber di Persija Academy Football Field (PAFF), Jakarta Timur, mulai 23-24 November.
Managing Director Inafootball, Suhendra Marjuki, mengatakan tujuan diselenggarakan turnamen ini adalah terkait pengalamannya di beberapa negara melihat turnamen internasional di China dan Singapura, yang mana tim-tim Indonesia justru mendominasi dalam urusan minat terutama usia dini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun format pertandingan nanti akan dibagi dalam beberapa grup. Masing-masing tim bertemu dalam grup sampai mendapatkan tim terbaik dari setiap tim untuk masuk semifinal dan final.
Kategori U-10 terdiri dari 8 tim, U-12 ada 20 tim, sedangkan U-14 ada delapan tim. Masing-masing tim minimal bermain lima kali selama dua hari dalam durasi waktu 1 x15 menit untuk babak kualifikasi U-10 dan U-12 sedangkan semifinal dan final 1x20 menit. Sementara U-14 durasinya 1x20 menit sementara final 1x24 menit.
"Jadi berdasarkan permintaan juga. Kemarin itu kalau U-14 dengan durasi 1 x 15 menit kurang de karena tujuannya turnamen ini pembinaan. Dengan begitu bisa memberi waktu untuk rotasi pemain karena yang diperlukan itu lebih banyak waktu bermain untuk pemain," dia menjelaskan.
"Selain itu, kami menggeber selama dua hari kembali lagi salah satu tantangan kami adalah infrastruktur, sewa lapangan, dan birokrasi. Kami butuh lapangan artifisial sehingga walaupun kondisi hujan bisa lanjut, kalau tidak maka akan mempengaruhi kualitas permainan itu sendiri," ujar dia.
Meski turnamen usia muda, ajang ini tetap memberikan apresiasi bagi para pemenang. Selain piala, setiap pemenang akan mendapatkan tiket gratis dalam penyelenggaraan tahun berikutnya.
"Hadiah uang pembinaan tidak ada hanya juaranya tahun depan gratis. Harapan kami ajang ini bisa terus berlanjut tiap tahunnya dna kami ingin mengubah mindset tim. Banyak tim yang bayar hanay untuk balik modal, bahkan tim asing pun ada yang menanyakan hadiah itu. Mindset itu yang mesti diubah," ujarnya.
Sementara itu, Novari Ikhsan, Komisi Wasit Asprov DKI Jakarta, mendukung penuh perhelatan turnamen internasional usia muda ini. Selain dalam pemberian rekomendasi, PSSI juga menyediakan perangkat pertandingan.
"Kami sangat dukung untuk pembinaan usia muda. Ini diperlukan anak-anak usia muda bisa bertanding jadi bisa berkompetisi dengan negara lain," kata Novari.
(mcy/cas)