Laga Persib vs Persela di Stadion Si Jalak Harupat, Selasa (3/12/2019) lalu dinilai aneh publik tanah air. Persela menang 2-0 atas tuan rumah di partai ini, berkat gol Rafinha dan gol bunuh diri Achmad Jufriyanto.
Ini tak terlepas dari posisi kedua tim di klasemen. Buat Persela, kemenangan di markas Persib membuat mereka kini mengoleksi 34 poin di posisi 15, unggul empat poin dari Perseru Badak Lampung di batas zona merah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Persib, bahkan setelah gagal meraih poin di laga lawan Persela masih cukup aman. Berada di posisi 10 dengan 41 poin, Maung Bandung praktis tinggal butuh satu poin ekstra untuk mengamankan posisi musim depan dengan empat laga tersisa.
Hal ini yang bikin gol bunuh diri Jupe, panggilan akrab Achmad Jufriyanto, menjadi dicurigai. PT LIB memastikan terus melakukan pengawasan bersama PSSI, namun juga membuka diri terhadap laporan-laporan.
"Kami selalu melakukan pengawasan penuh terhadap pertandingan Shopee Liga 1 2019, termasuk pekan-pekan krusial pada akhir kompetisi. Bersama PSSI, kami akan menjaga semuanya sesuai dengan regulasi yang sudah ditetapkan," ungkap Direktur PT LIB Dirk Soplanit dalam rilis yang diterima detikSport.
"Jadi, jika memang ada kecurangan, silakan dilaporkan dan semuanya akan ditindak sesuai dengan hukum yang ada," imbuhnya.
Kejadian ini turut berimbas ke Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan. Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu dinilai kurang memperhatikan dinamika Liga 1 di tengah upayanya memberi dukungan terhadap timnas U-22 Indonesia di SEA Games 2019 Filipina.
"Kami selalu memberikan informasi terupdate dalam perkembangan kompetisi secara keseluruhan. Pak Ketum PSSI juga sudah memahami perkembangan kompetisi. Apalagi kompetisi Shopee Liga 1 2019 yang telah memasuki pekan-pekan krusial," ungkap Dirk terkait hal ini.
"Beliau juga memberikan masukan-masukan penting tentang apa yang harus kami lakukan pada setiap fenomena yang muncul ke permukaan. Bahkan agenda-agenda menentukan yang akan dilakukan menjelang kompetisi musim depan pun, sudah diinformasikan ke kami."
"Contohnya soal penjadwalan musim depan, bagaimana caranya meningkatkan kualitas wasit hingga pada program program lain yang bisa menaikkan level kompetisi."
"Perlu dipahami bahwa keberadaan bapak Ketum di Filipina memiliki agenda dan tujuan yang lebih besar. Semua demi kepentingan timnas yang tampil membawa nama bangsa dan negara. Itu jauh lebih penting," tandas Dirk.
(raw/cas)