Rumah Evan Dimas di Surabaya mendapat teror pada Sabtu (11/1/2020), atau hari ketika gelandang 24 tahun itu resmi dikontrak Persija. Spanduk hitam bertuliskan 'Sepak Bola Bukan Sekedar NIlai Rupiah' terpampang.
Spanduk itu merupakan bentuk kritikan kepada Evan, yang lebih memilih pindah ke Persija alih-alih ke Persebaya Surabaya. Evan sendiri merupakan pemain asli Surabaya.
Alfath, sebagai rekrutan anyar Persija lainnya, mengaku belum pernah mendapat teror semacam itu. Pemain yang didatangkan dari Madura United itu mengaku cuma mendapat teror di media sosial. Untuk medsos, ia mengalaminya sebab merupakan mantan pemain didikan Persib Bandung.
"Ya mungkin kalau teror kaya Evan (Dimas) begitu, dibikin spanduk di rumah, mungkin saya tak ada (pernah) ya. Terornya (lebih banyak) di media sosial. Mungkin itu bagi saya sudah biasa karena itu kan memang bobotoh memang begitu kan," kata Alfath.
"Terus, ya ada juga sih kalau misalkan Alfath lagi jalan keluar, kaya mengejek-ejek begitu. Karena kan Persija kemarin bikin konten 'Bade kamana kang? Bade kamana kang?' (mau ke mana, kang?). Ya saya cukup ketawa saja, mungkin itu saja sih," ujar dia.
"Jadi enggak ada sih (teror). Enggak ada kalau yang langsung seperti Evan (Dimas) begitu, tak ada sih," ungkap pemain berusia 23 tahun itu.
Simak Video "SU GBK Dipakai Konser BLACKPINK, Fans Sepak Bola Protes"
[Gambas:Video 20detik]
(mcy/yna)