.webp)
Evan Dimas resmi berkostum Persija. Transfernya diresmikan Macan Kemayoran pada Sabtu (11/1/2020), dengan kontrak berdurasi semusim dan ada opsi perpanjangan.
Kepindahan Evan Dimas ke Persija membuatnya dikecam di Surabaya. Maklum, arek Suroboyo berharap gelandang Timnas Indonesia itu lebih memilih gabung dengan Persebaya Surabaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah spanduk hitam terpasang di pagar rumah ibu Evan Dimas. Spanduk itu diberi tulisan, 'Sepak Bola Bukan Sekedar Nilah Rupiah' yang menyindir eks pemain Bhayangkara FC, Selangor FA, dan Barito Putera sebagai pemain mata duitan.
 Spanduk teror di rumah Evan Dimas. (Foto: Istimewa) |
Ana, 45 tahun, membenarkan spanduk itu memang sempat terpasang di depan rumahnya. Namun, spanduk itu hilang tak lama kemudian.
"Iya, di depan rumah yang sebelah barat. Hari sabtu kalau nggak salah. Habis itu setelah 2 jam dicabut. Yang nyabut saya nggak tahu. Tahu-tahu sudah nggak ada. Mungkin ya warga setempat," kata Ana, Senin (13/1/2020).
"Kalau yang pasang saya nggak tahu. Tahunya saya diberitahu warga kampung yang kirim gambar ke handphone ibu. Ini ada gambar gini di depan rumah," tuturnya.
Meskipun tak mengetahui siapa pemasangnya, Ana menduga pemasangan spanduk hitam di depan rumahnya itu terkait dengan kepindahan Evan ke klub Persija. "Ya mungkin ya soal itu (Evan ke Persija)," tandasnya.
Evan Dimas menjadi rekrutan keempat Persija sejauh ini. Sebelumnya klub Ibu Kota sudah merekrut Alfath Faathier, Otavio Dutra, dan Rafli Mursalim untuk bersaing di Liga 1 2020. Di Persija, Evan Dimas kembali mengenakan jersey bernomor punggung 6.
(yna/yna)
