Cadangan Mati di Juventus, berkelana ke klub-klub gurem
Bersama Juve, ia pun mendapat panggilan ke Timnas Italia, dan mencatat satu-satunya penampilan bersama Gli Azzurri saat bertemu Pantai Gading pada Agustus 2010.
Namun Juve juga menjadi titik kelam karir Motta. Saat Antonio Conte masuk menjadi pelatih pada 2011, ia merasa Motta tak cukup bagus untuk timnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadilah kiprahnya sebagai pemain pinjaman berlanjut. Berturut-turut ia dipinjamkan ke Catania (2012), Bologna (2012/13), dan Genoa (2014). Meski ketiga klub tersebut memberinya waktu bermain yang relatif cukup, tapi tak ada yang mau mempermanenkannya.
Di musim 2014/15, Juve sudah dilatih Massimiliano Allegri, tapi ia juga tak pernah dimainkan. Pada Februari 2015, ia pun sepakat dengan klub untuk mengakhiri kerja sama.
Setelahnya, ia pun memilih berkelana ke luar Italia. Mulai dari Inggris bersama Watford (2015) dan Charlton Athletic (2016), ke Spanyol bersama Almeria (2017-2018), hingga ke Siprus, bermain bersama Omonia Nicosia (2019).
Selama bermain di empat klub tersebut, namanya meredup, bahkan nyaris tak terdengar lagi. Baru pada Januari 2020, publik sepakbola Indonesia dikejutkan dengan kepindahannya ke Persija. Jika semuanya lancar, masyarakat bisa menyaksikannya selama dua tahun ke depan berkiprah di Liga 1.
(adp/din)