Pelatih Rudy Eka Priyambada, yang memiliki lisensi AFC Pro, sempat mengunggah foto Coaching License Requirement dari PSSI untuk standar kepelatihan di kompetisi Indonesia. Di situ tertuang bahwa per 2020, klub Liga 1 wajib memiliki kepala pelatih berlisensi Pro.
Direktur Teknik PSSI, Danurwindo, menyebut hal itu masih dalam penggodokan. Belum menjadi keputusan final.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan nanti kalau kami buat pro, pelatih-pelatih Indonesia tidak ada, bisa pelatih asing semua," sambungnya.
Saat ini, baru ada 20 pelatih asal Indonesia yang mempunyai lisensi AFC Pro. Mereka adalah Rudy, Djajang Nurdjaman, Bambang Nurdiansyah, Aji Santoso, Wolfgang Pikal, Priyambada, Joko Susilo, Liestiadi, Hanafing, Tony Ho, Emral Abus, Rahmad Darmawan, Iwan Setiawan, Nil Maizar, Indra Sjafri, Widodo Cahyono Putro, Yeyen Tumena, Mundari Karya, Yunan Helmi, Syafrianto Rusli, dan Seto Nurdiantoro.
"Kalau kita minta pro, tapi pelatih yang lisensi Pro kami kurang, nanti malah ramai lagi. Berlaku atau tidaknya tunggu surat dari PSSI," Danur menegaskan.
Masalah lisensi kepelatihan ini mencuat usai Stefano Cugurra Teco tak bisa mendampingi Bali United di Liga Champions. Lisensi kepelatihan pelatih Brasil itu tak sesuai dengan standar yang ditentukan AFC, minimal AFC Pro.
Liga 1 juga akan menerapkan standar lisensi yang sama dengan AFC, hingga beberapa klub mesti menyikapinya sebelum Liga 1 musim depan dimulai.
Baca juga: PT LIB: Liga 1 2020 Dimulai 1 Maret |
(ran/cas)