Penunjukkan Eduardo Perez mendapat tentangan dari suporter PSS. Bahkan, sampai ada aksi penyegelan kantor PT PSS di Stadion Maguwoharjo, Sleman.
"Perkenalan pelatih PSS yang baru tak lain sebagai langkah untuk bersiap diri menyongsong Liga 1 2020. Tim tidak bisa menanti terus, dan bisa makin tertinggal dalam persiapan menghadapi kick off yang diperkirakan dimulai pada awal Maret 2020," ujar CEO PT PSS Fatih Chabantoro dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/1/2020).
Guna menghormati Seto yang berhasil membawa PSS promosi bertahan di Liga 1, manajemen menunggu kepastian dari Seto. Selama ini, menurutnya, PT PSS tidak melakukan pembicaraan dengan pelatih lain.
"PT PSS terus berkomunikasi dengan Seto untuk mencapai kata sepakat. Kurang lebih sudah 5-6 kali pertemuan," dalihnya.
Menurutnya, saat negosiasi itu Seto mengajukan beberapa permintaan kepada manajemen. Atas permintaan dan kondisi yang diharapkan oleh Seto, sesuai prosedur harus dibawa ke tingkat Dewan Direksi dan Dewan Komisaris yang dilakukan pada 13 dan 14 Januari 2020.
"Pada tanggal 13 dan 14 Januari 2020 maka terjadi pertemuan, tetapi kesepakatan belum terjadi. Paginya, kami mengutus Teguh Wahono (Vice CEO) untuk menemui Seto di kediamannya, guna mewakili PT PSS mengucapkan terimakasih atas segala bantuannya. Namun saat itu tidak berhasil menemuinya," kata dia.
Dikonfirmasi terpisah, Seto Nurdiantoro mengatakan sebelum pengumuman pelatih baru itu dirinya sempat akan ditemui oleh perwakilan manajeman.
"Memang ada yang mau datang, waktu itu Pak Teguh. Cuma saya banyak acara. Jadi tidak ketemu dan nggak ngomong ketemunya itu terkait masalah apa," kata Seto.
Bahkan setelah PSS resmi menunjuk pelatih baru, manajemen tidak berusaha lagi untuk menghubungi Seto. "Nggak ada lagi komunikasi setelah pengumuman itu," bebernya.
Simak Video "Laga PSM Vs PSS Sleman Digelar Tanpa Penonton"
[Gambas:Video 20detik]
(cas/pur)