Stadion Manahan, Solo dipilih sebagai salah satu venue Piala Dunia U-20 2021. Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo mengatakan butuh Rp 80 miliar untuk menyiapkan fasilitas pendukung stadion.
"Total kebutuhan Rp 80 miliar. Sudah kita ajukan untuk melengkapi sarana pendukung," kata Rudy di rumah dinas Loji Gandrung, Sabtu (25/1/2020).
Di antaranya ialah untuk merenovasi lapangan pendamping yang akan digunakan untuk latihan. Ada lima titik yang akhirnya ditetapkan sebagai lapangan pendamping.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada lima, Stadion Sriwedari, lapangan Kottabarat, lapangan Banyuanyar, lapangan Sriwaru dan lapangan Karangasem. Semuanya di dalam Kota Solo," ujar dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Joni Hari Sumantri, memperkirakan renovasi untuk satu lapangan pendamping membutuhkan dana sekitar Rp 5,5 miliar. Dana terhitung cukup besar karena kelima lapangan belum berstandar internasional.
"Seperti Stadion Sriwedari dan lapangan Kottabarat itu ukurannya belum sesuai, kemungkinan akan menghilangkan lintasan lari. Kalau tiga lapangan lain masih jauh dari standar," ujar dia.
Tak hanya masalah ukuran lapangan. FIFA juga mengharuskan kondisi lapangan pendamping harus sama dengan Stadion Manahan.
"Rumputnya harus sama jenisnya, bukan setara, tapi sama. Nanti tempat latihan ada pagar. Walaupun tertutup, masyarakat masih bisa melihat," kata dia.
Sementara itu, untuk kesiapan Stadion Manahan, Pemkot memastikan sudah tak mengalami kendala. Mereka menyatakan Stadion Manahan siap pakai. Pemkot tinggal menyelesaikan penataan kawasan di sekitar stadion.
(fem/fem)