Penataan Stadion Manahan Solo untuk Piala Dunia U-20 2021 berdampak ke bagian luar pagar. Enam bulan sebelumnya, kawasan venue steril dari pedagang kaki lima.
Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan aturan tersebut merupakan permintaan dari FIFA. Otomatis, selter pedagang yang ada di utara dan barat Gelora Manahan harus tutup.
"Menurut permintaan PSSI maupun FIFA, selama enam bulan pelaksanaan itu tidak ada aktivitas pedagang kaki lima di sana, dan ini harus disosialisasikan," kata Rudy, Minggu (26/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rudy mengaku masih akan mengumpul dinas-dinas terkait sebelum menyosialisasikan rencana itu. Pihaknya juga harus memikirkan solusi bagi pedagang selama tidak berjualan di Manahan.
"Tapi itu kan masih 2021, nanti kita kumpulkan dinas-dinas terkait dulu. Nanti mau direlokasi atau apa kita pikirkan dulu," dia berujar.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Surakarta, Joni Hari Sumantri, mengatakan penataan kawasan Manahan dibagi menjadi tiga, yakni ring satu, ring dua dan ring tiga.
Ring satu yakni bagian utama Stadion Manahan yang digunakan untuk pertandingan. Kemudian ring dua ialah kawasan di luar stadion namun masih di dalam pagar Gelora Manahan.
"Untuk ring satu sudah tidak ada masalah, siap pakai. Kalau ring dua kita masih menunggu standar dari FIFA seperti apa. Tapi itu sudah siap dianggarkan di Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat," kata dia.
Sementara untuk ring tiga, kata Joni, akan dilakukan sterilisasi. Tugas ini akan ditangani oleh Pemkot Surakarta. Senada dengan wali kota, Joni masih akan berkoordinasi dengan dinas lain.
(bai/cas)