PSPS Pekanbaru membuka suara mengenai kasus penunggakan gaji pemain. Askar Bertuah menegaskan akan menyelesaikan kewajiban.
PSPS menjadi klub yang sangat-sangat bermasalah di Liga 2 2020. Sudah terhukum, tapi masih saja diberi jalan oleh PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk ikut Liga 2.
Ada 20 pemain yang gajinya belum dilunasi oleh PSPS dari data yang didapat detikSport. Jika ditotal, PSPS punya tunggakan gaji sebesar Rp 781,5 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Utama PSPS, Arsadianto Rahman, berkomitmen untuk membayar tunggakan gaji pemain. Cara membayarnya dengan memanfaatkan subsidi klub Liga 2 2020 sebesar Rp 1,150 miliar.
"Nominal subsidi tersebut akan dijadikan alat pembayaran pelunasan semua utang tunggakan gaji PSPS dengan para pemain yang bersangkutan di putusan NDRC (National Dispute Resolution Chamber) dan APPI (Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia)," kata Arsadianto Rahman, dalam keterangan persnya.
"Kami sudah memberitahu dan mengirimkan surat tanggal 9 Maret lalu kepada PSSI dan PT LIB terkait cara penyelesaiannya. Kami meminta kepada PSSI agar sanksi berupa larangan melakukan proses pendaftaran pemain baik tingkat nasional maupun internasional paling lama tiga periode pendaftaran dicabut atau dihapuskan agar kami dapat melakukan registrasi pendaftaran pemain secara normal," tambahnya.
Arsadianto juga ingin mengajukan crosscheck bersama antara data yang diterima oleh APPI dari laporan para pemain dan fakta di lapangan soal pembayaran yang sudah dan belum dilakukan oleh manajemen PSPS. Hal ini disebabkan manajemen PSPS menemukan adanya sebuah angka yang tidak cocok.
(ran/cas)