FIFA awalnya disebut akan meninjau calon venue Piala Dunia U-20 2021 pada 20 atau 22 Maret, reschedule dari sebelumnya pada 10-11 Maret. Dengan situasi pandemi virus Corona saat ini, apa masih tetap jadi?
Agenda peninjauan FIFA kedua ini pun diisyaratkan bakal mundur lagi mengingat wabah virus corona di Indonesia yang kian merebak. Sebanyak 309 orang yang positif terinfeksi penyakit COVID-19 di Indonesia, terbanyak di DKI Jakarta.
"Ya, kalau situasi ini kami akan pertimbangkan lagi. Saat ini memang dianjurkan jika tidak hal yang perlu sekali jangan ada kegiatan di luar," kata Menpora Zainudin Amali kepada pewarta, Kamis (19/3/2020), dalam sambungan telepon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Soal jadi atau tidaknya FIFA datang ke sini atau tidak kami belum tahu. Sebab, kami juga masih menunggu informasi dari PSSI (soal pembatalan FIFA) tersebut," menteri asal Gorontalo ini menegaskan.
Kehadiran FIFA ke Indonesia sejatinya sangat penting agar dapat diputuskan enam stadion terbaik dari 11 stadion kandidat venue Piala Dunia U-20. Dengan begitu, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bisa melakukan proses renovasi sesuai standar internasional.
Sejauh ini, PSSI baru melaporkan ke FIFA terkait hasil inspeksi dari 11 stadion. Yakni Stadion Jalak Harupat, Mandala Krida, Manahan, Gelora Bung Tomo Surabaya, Gelora Sriwijaya Jakabaring, Stadion Utama Riau, Pakansari, Wibawa Mukti, Patriot, dan Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan.
(mcy/cas)