Persita Dukung Kebijakan PSSI Hentikan Kompetisi Sementara

Persita Dukung Kebijakan PSSI Hentikan Kompetisi Sementara

Afif Farhan - Sepakbola
Sabtu, 28 Mar 2020 16:30 WIB
Persita Tangerang
Persita Dukung Kebijakan PSSI Hentikan Kompetisi Sementara (dok Persita Tangerang)
Tangerang -

Persita Tangerang mendukung kebijakan PSSI untuk menghentikan kompetisi sementara terkait pandemi virus Corona. Tapi, ada beberapa hal yang jadi catatan.

Lewat Surat Keputusan tanggal 27 Maret yang lalu, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan telah menyatakan bahwa kompetisi Shopee Liga 1 musim 2020 berada dalam status keadaan tertentu darurat bencana virus COVID-19 setelah menimbang arahan dari Presiden RI Joko Widodo serta masukan dari banyak pihak.

PSSI pun menetapkan bulan Maret hingga Juni sebagai keadaan kahar atau force majeure terkait penyebaran virus COVID-19. Terkait keputusan tersebut, Persita Tangerang mendukung kebijakan yang telah diambil PSSI sebagai federasi sepak bola Indonesia.

"Kami tentu menerima dan mendukung keputusan dari PSSI. Apalagi ini kan memang untuk kepentingan dan keselamatan kita semua. Yang terpenting adalah kesehatan dan keselamatan semua pelaku industri sepak bola. Karena itu kami menerima keputusan ini dengan lapang dada sambil terus melakukan koordinasi internal untuk beberapa penyesuaian yang menyusul keputusan ini tentunya," ujar I Nyoman Suryanthara, Manajer Tim Persita seperti dalam informasi yang diterima detikSport.



Tentu keputusan yang ditetapkan PSSI ini berat, meski memang harus dijalankan. Karena itu, Persita juga memiliki beberapa pandangan terkait keputusan pemberhentian sementara kompetisi Shopee Liga 1 2020, salah satunya terkait jadwal pertandingan lanjutan.

Seperti yang tercantum di keputusan PSSI, jika memang status keadaan darurat penyebaran COVID-19 tidak diperpanjang lebih dari 29 Mei, maka kompetisi akan dilanjutkan per tanggal 1 Juli 2020. Persita berharap ada kejelasan soal jadwal ini, terutama dari pihak operatir kompetisi, PT Liga Indonesia Baru (LIB).

"Terkait itu, kalau memang nantinya kompetisi berjalan mulai 1 Juli lagi, kami berharap PSSI atau PT LIB sudah menyiapkan jadwal yang fix. Karena ini akan mempengaruhi durasi kompetisi dan durasi kompetisi juga akan berpengaruh pada masa kontrak pemain, pelatih dan official pastinya. Karena kan pada umumnya mereka menandatangani kontrak per musim atau per tahun. Jadi ini pasti akan berpengaruh pada kondisi kontrak mereka. Ini yang kami minta untuk dinegaskan kembali," tambah Nyoman.



Selain itu, Persita juga berharap agar PSSI juga menjelaskan lebih rinci soal aturan pembayaran gaji pemain dari bulan Maret hingga Juni mendatang. Seperti yang disebutkan di surat keputusan, klub dapat melakukan perubahan kontrak kerja atas kewajiban pembayaran gaji yang akan dibayarkan maksimal 25 persen dari kewajiban yang tertera di kontrak kerja.

"Tentu kemampuan finansial klub tidak sama. Apalagi dalam kondisi seperti ini, otomatis secara pemasukan akan lumayan berkurang. Karena itu kami berharap ada keterlibatan PSSI di sini. Setidaknya untuk memperjelas teknis seperti apa penentuan persentase gaji yang akan diberikan selama masa darurat ini," kata Nyoman.

Tim Persita masih terus berkegiatan meski tidak bersama-sama. Persita sendiri sudah menghentikan program latihan sejak usai pertandingan pekan ketiga melawan tuan rumah Persikabo, Minggu, 15 Maret yang lalu. Selama masa libur ini, tim pelatih Persita telah mendistribusikan program latihan kepada seluruh pemain agar bisa melakukan latihan mandiri di tempat masing-masing. Selama masa latihan mandiri ini, setiap hari pemain wajib mengirimkan laporan latihan dalam bentuk video yang dikumpulkan setiap hari sebagai bahan evaluasi para pelatih.




(aff/ran)

Hide Ads