Gaji pesepakbola di Indonesia harus rela dipangkas karena pandemi virus Corona. Bhayangkara FC menyetujui hal ini.
Kompetisi di Indonesia terpaksa harus berhenti sampai Juni 2020. Roda kompetisi baru bisa berjalan lagi setidaknya pada awal Juli jika status darurat yang ditetapkan sampai 29 Mei tidak diperpanjang pemerintah.
Situasi ini membuat klub tak bisa mendapat pemasukan. Kerugian pun harus siap dipikul dan salah satu meminimalisir kerugian dengan memotong gaji pemain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PSSI dalam surat edarannya telah menetapkan angka gaji yang bisa dikeluarkan klub sajak Maret sampai Juni. Besaran maksimalnya adalah 25 persen dari ketentuan kontrak awal.
Bhayangkara FC menyambut baik keputusan ini. Chief Operating Officer (COO) Bhayangkara FC, Sumardji, menegaskan bahwa pihaknya mengikuti apa yang sudah ditetapkan PSSI.
"Untuk masalah gaji yang 25 persen itu, kami dari tim Bhayangkara FC akan ikuti apa yang sudah diperintahkan oleh ketum PSSI," kata Sumardji.
"Peraturan apapun yang ditetapkan, BFC tidak pernah bantah. Sejak dulu kami selalu ikuti peraturan yang sudah dibuat," tegasnya.
(ran/cas)