Penyerang Persija Jakarta Marko Simic curhat soal situasi libur kompetisi Shopee Liga 1 2020. Ia seakan deja vu memori kelam 2019.
PSSI menetapkan status force majeure untuk Shopee Liga 1 dan Liga 2. Kedua kompetisi itu harus vakum selama lebih dari tiga bulan mulai Maret hingga Juni.
Simic pernah mengalami situasi ini saat tersandung masalah hukum dengan dugaan pelecehan seksual di dalam pesawat. Saat itu ia bersama rombongan Persija sedang terbang ke Australia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyerang asal Kroasia pun ditahan kepolisian Australia selama kurang lebih tiga bulan dari Februari hingga Mei 2019. Sang penyerang haus gol pun absen membela Macan Kemayoran dalam rentang waktu itu.
"Hal terburuk adalah ketika kebebasan terampas seperti yang saya alami tahun lalu, hampir di waktu yang sama," tulis Simic di akun media sosial miliknya.
"Tuhan tahu apa yang dikerjakannya dan saya memercayainya. Saya khawatir namun tidak takut. Terus berdoa," ujarnya lagi.
Bedanya, kasus 2019 terjadi karena masalah hukum. Sedangkan saat ini adalah pandemi virus corona yang terjadi secara global.
Kemungkinan kompetisi baru bisa bergulir lagi pada awalJuli dalam skenario tercepat. Jika itu menjadi kenyataan maka situasi ini bagai pengulangan bagi Simic.
(cas/ran)