Keputusan Persita Tangerang menggaji pemain dan ofisial 10 persen mendapat protes internal. Hal ini diakui oleh manajemen klub.
Nilai gaji 10 persen itu bakal berlaku selama tiga bulan pada April, Mei, dan Juni. Protes dari keputusan ini terpaksa tak dihiraukan manajemen karena tak punya cara lain.
"Pastilah di awal ada pro dan kontra. Tapi kami berusaha membicarakan hal ini dengan baik kepada tim," kata Manajer Persita, I Nyoman Suryanthara, dalam rilis resmi klub.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena ini adalah keputusan yang terbaik, meski berat. Tapi Insyaallah, tim bisa menerima dengan baik," ujarnya berharap.
Keuangan Pendekar Cisadane memang sangat terdampak dari vakumnya Shopee Liga 1 2020. Tak ada pemasukan yang bisa didapat klub.
Yakni dari penjualan tiket pertandingan kandang hingga tutupnya Persita Official Store di tengah pandemi virus corona. Memotong gaji pemain dan ofisial jadi salah satu upaya manajemen menyelamatkan keuangan klub.
"Bagaimana pun juga penghentian kompetisi sementara ini memang pasti berdampak kurang baik, terutama untuk pemasukan klub," tutur Nyoman.
"Kami mau tidak mau harus menyesuaikan untuk bisa menjami operasional tim ke depannya. Jadi ini sudah kami perhitungkan secara matang," ucapnya mengakhiri.
(cas/krs)