Ada potensi sponsor menarik diri dari klub andai nasib kompetisi tak juga ditentukan. Sejauh ini Liga 1 dihentikan sampai waktu tak terhingga tergantung situasi perkembangan virus corona.
Jika mengacu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), maka kompetisi baru bisa dilanjutkan pada awal Juni. Di satu sisi, belum tentu wabah COVID-19 sudah selesai pada awal Juni.
"Pasti lah (takut ditinggal sponsor). Karena kami juga kan hidupnya di sponsor, kalau misal liga diberhentikan atau ditunda, sponsor punya penilainan sendiri," kata Manajer Persita, I Nyoman Suryanthara kepada wartawan.
"Bahkan kalau ditunda pun kami juga bisa kehilangan, tentu dari manajemen harus bisa meyakinkan. Semoga sponsor mengerti dengan keadaan seperti ini meskipun kerugian bukan dari pihak sponsor saja, juga dari pemasukan lain," ujarnya.
Untuk itu pihaknya berharap ada kejelasan dari kelanjutan kompetisi demi menjaga hubungan dengan sponsor. Karena masalah ini juga bisa mengancam operator dan PSSI, bukan cuma klub.
Terkini, 10 klub Liga 1 mengambil kesepatakan terhadap nasib kompetisi. Pertemuan dilakukan secara online atau virtual meeting.
"Tentu efeknya bukan ke klub saja, dari federasi juga sama. Untuk Persita sendiri kami juga sejauh ini masih berkomunikasi dengan sponsor dan mengatakan kalau Liga 1 ini masih berjalan sampai menunggu keputusan hasil dari Liga seperti apa," tutur Nyoman.
"Sponsor sejauh ini pasti mengerti keadaannya seperti ini tentu kalau misal terburuknya kami sudah tau kalau misal harus liga diberhentikan," ucapnya.
(aff/aff)