PT Liga Indonesia Baru (LIB) berencana memotong uang subsidi peserta Shopee Liga 1 dan Liga 2. PSSI menolak hal tersebut.
PT LIB telah mengirim surat laporan kepada PSSI pada 4 Mei 2020, yang isinya terkait pembubaran kompetisi karena COVID-19 dan subsidi klub Shopee Liga 1 dan Liga 2 di tahun 2020.
Dalam surat yang ditandatangani Direktur Umum PT LIB, Cucu Somantri, disebutkan bahwa mayoritas klub meminta kompetisi tak dilanjutkan. Kesimpulan diambil dari surat aspirasi 18 klub ke LIB, yang terdiri dari lima klub Liga 1 dan 13 klub Liga 2.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada pula PT LIB berniat memotong uang subsidi klub karena kompetisi tidak berlanjut. PT LIB ingin subsidi klub Liga 1 dibayar sebesar Rp 350 juta per termin, sedangkan klub Liga 2 sebesar Rp 100 juta per termin. Jadi klub Liga 1 menerima Rp 3,5 miliar (Rp 350 juta X 10 termin), sedangkan klub Liga 2 sebesar Rp 1 miliar (Rp100 juta X 10 termin).
![]() |
PSSI menjawab terkait kompetisi dan subsidi klub lewat surat yang ditandatangani Ptl. Sekjen PSSI, Yunus Nusi pada Selasa 5 Mei 2020. Untuk kompetisi, PSSI belum bisa memutuskan karena masih berpatokan pada status darurat COVID-19 yang ditetapkan negara.
PSSI berharap PT LIB tetap membayar subsidi klub Liga 1 dan Liga 2 sesuai janji. Subsidi klub Liga 1 sebesar Rp 5,2 miliar (Rp 520 juta X 10 termin). Sedangkan klub Liga 2 sebesar Rp 2,5 miliar (Rp 250 juta X 10 termin).
Pembayaran subsidi klub Liga 1 saat ini sudah memasuki termin ketiga. Liga 2 memasuki termin kedua, namun pada termin pertama baru ada enam klub yang menerima uang subsidi.
Situasi ini menjadi babak baru dari ketidakharmonisan hubungan PSSI dan PT LIB. Sebelumnya, kedua belah pihak diterpa isu nepotisme.
![]() |
(ran/cas)