.webp)
Tiga direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB) membuat surat untuk diarahkan ke pemilik saham agar mau menggelar RUPS Luar Biasa. Persita Tangerang justru belum menerimanya.
Para petinggi PT LIB lainnya menilai Direktur Utama PT LIB, Cucu Somantri melakukan monopoli. Tudingan itu datang dari Direktur Operasional Sudjarno, Direktur Bisnis Rudy Kangdra, dan Direktur Keuangan Anthony Chandra Kartawiria.
Ketiganya lantas membuat surat pada 4 Mei yang ditujukan ke pemegang sama dengan kop surat PT LIB, namun tak ada keterangan nomor surat. Isi surat tersebut pada intinya memohon ke para pemilik saham untuk menggelar RUPS Luar Biasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manajer Persita I Nyoman Suryanthara justru sama sekali tidak tahu terkait surat itu. Dia merasa pihaknya tak pernah dapat surat tersebut.
"Saya belum terima surat itu, tapi nanti saya cek ke bagian administrasi. Yang pasti saya belum terima," kata Suryanthara dalam sambungan telepon kepada detikSport.
Saat ditanya terkait polemik PSSI vs PT LIB, Suryanthara justru cuma berharap kejelasan kompetisi Shopee Liga 1 2020. Dia berharap PSSI segera memutuskan apakah melanjutkan kompetisi atau tidak.
"Kami sebetulnya saat ini sedang menunggu terkait kompetisi seperti apa karena kemari LIB sudah bersurat ke PSSI. Tapi, PSSI masih menunggu arahan dari pemerintah," ungkapnya.
Di sisi lain, Direktur Madura United Haruna Soemitro mengeluarkan kecaman kepada tiga direktur PT LIB. Dia menilai pembuat surat tak layak terlibat di sepakbola Indonesia.
(ran/ran)
