.webp)
Tira Persikabo tak ingin Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Liga Indonesia Baru (LIB) menjadi ajang penghakiman. Mereka menegaskan ada hal yang lebih penting.
Direktur Utama PT LIB, Cucu Somantri, tengah menjadi sorotan. Ia diduga melakukan nepotisme dengan mengangkat putranya, Pradana Aditya Wicaksana, menjadi General Manager PT LIB.
Belakangan ada lagi isu disharmonisasi yang dimunculkan tiga direksi PT LIB. Mereka menyebut Cucu Somantri kerap mengambil keputusan perusahaan secara sepihak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Operasional Sudjarno, Direktur Bisnis Rudy Kangdra, dan Direktur Keuangan Anthony Chandra Kartawiria kemudian mengirim surat ke para pemegang saham. Intinya mereka mengusulkan PT LIB untuk menggelar RUPS.
Tira Persikabo pada akhirnya ikut bersuara dan setuju dengan niatan itu. Namun mereka tak ingin kesempatan ini untuk menjatuhkan salah satu pihak, termasuk Cucu Somantri.
"Persikabo ingin masalah internal LIB bisa selesai dengan damai. Nggak perlu ada jatuh-menjatuhkan," kata Direktur Pengembangan Bisnis Tira Persikabo, Rhendie Arindra, kepada detikSport.
"Perkara ada kesalahan dalam menjalankan organisasi, namanya juga manusia, ya di musyawarahkan saja baiknya," ujarnya menambahkan.
Sebanyak 15 klub Shopee Liga 1 melayangkan permintaan ke PT LIB agar menggelar RUPS sebagai respons surat dari tiga direksi. Tira Persikabo, PSS Sleman, dan Persipura Jayapura akhirnya mengikuti langkah itu.
Jadi, ada 18 klub alias semua peserta Liga 1 kompak meminta hal yang sama. PSSI pun akhirnya menyetujui permintaan RUPS di PT LIB karena dianggap sebagai suara mutlak pemilik saham.
"Kami menganalisa ada ketidakharmonisan di dalam internal LIB, Dan tidak baik jika dibiarkan berlarut. Semoga dengan digelarnya RUPS bisa menyelesaikan masalah-masalah yang sedang terjadi," ucap Rhendie.
PSSI memerintahkan RUPS PT LIB digelar pada, 18 Mei 2020. Namun Komisaris PT LIB, Hasani Abdulgani, menyebut kalau RUPS tak bisa digelar mendadak.
(cas/pur)
