Ketum PSSI Jawab Kritikan FIFPro soal Gaji Pemain di Indonesia

Ketum PSSI Jawab Kritikan FIFPro soal Gaji Pemain di Indonesia

Muhammad Robbani - Sepakbola
Sabtu, 23 Mei 2020 10:40 WIB
Ketum PSSI Iwan Bule
Ketum PSSI Jawab Kritikan FIFPro soal Gaji Pemain di Indonesia (Muhammad Ridho/detikSport)
Jakarta -

Ketum PSSI, Mochamad Iriawan, menjawab kritik FIFPro soal kebijakan pemotongan gaji di Indonesia. Ia minta semua pihak untuk memahami kondisi.

Iriawan bereaksi dan menyebut bahwa pandemi virus corona sudah banyak menimbulkan kerugian. Termasuk juga sepakbola Indonesia yang kini tengah dihentikan.

Sebelumnya, FIFPro mengecam keputusan PSSI yang mempersilakan klub-klub Shopee Liga 1 dan Liga 2 2020 untuk merevisi kontrak. Klub bisa menggaji pemainnya maksimal 25 persen saja selama force majeure kompetisi.



FIFPro dalam rilisnya mendapat informasi bahwa tak ada klub Liga 1 yang membayar gaji lebih dari 25 persen. Bahkan klub Liga 2 lebih parah karena hanya membayar 10-15 persen. Padahal tak ada kesepakatan soal ini dengan pemain alias keputusan diambil secara sepihak oleh PSSI.

"Hentikan perdebatan tentang untung, rugi, dan bunyi kontrak. Tidak ada guna memperdebatkan situasi bencana," kata Iriawan, dikutip dari Antara.

"Itu terkesan tidak berempati dengan kesulitan yang sama-sama dihadapi oleh bangsa. Faktanya, saat ini kompetisi sedang mati suri. Jangan ada pihak yang mengompori," ujarnya menambahkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Eks Kapolda Metro Jaya itu pun mengutarakan harapannya di situasi sulit seperti ini. Ia ingin semua pihak untuk bangkit dengan cara berjuang bersama.

"Saya berharap semua pihak bisa saling berangkulan erat untuk sama-sama bangkit dan hidup melewati bencana ini. Baik itu klub, pemain, pelatih, dan semua insan sepakbola yang saling mengikat kontrak," tuturnya.




(aff/aff)

Hide Ads