Panas Kursi Shin Tae-yong, Suporter Timnas Bosan PSSI Gaduh Melulu

Panas Kursi Shin Tae-yong, Suporter Timnas Bosan PSSI Gaduh Melulu

Muhammad Robbani - Sepakbola
Senin, 22 Jun 2020 20:03 WIB
suporter timnas U-19 vs Hong Kong
Suporter Timnas Indonesia bosan PSSI ribut melulu. (Foto: detikcom/Rifkianto Nugroho)

Arista berharap suporter Indonesia mendapatkan kabar baik pada akhir drama ini. Apalagi belum ada kesempatan dari Shin Tae-yong kepada publik Indonesia untuk membuktikan kualitasnya sebagai pelatih jempolan.

Sejak ditunjuk pada Desember 2019, eks pelatih Seongnam Ilhwa Chunma itu baru memimpin latihan Timnas Indonesia U-19 dan tim senior. Berbagai agenda yang bisa menjadi debutnya keburu tertunda karena pandemi virus corona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau saya jujur penasaran sama racikan Shin Tae-yong seperti apa, latihannya kan diforsir fisik seperti itu. Kemarin mau ke Bangkok mau lihat racikannya, tapi COVID-19, jadi belum sempat lihat racikannya," tuturnya.

"Soal Indra Sjafri juga jadi terlihat ngebet banget, apalagi ada video Youtube yang Hanif (Sjahbandi) sama Rendy (Juliansyah) dan dia bilang 'head coach', kan. Sudahlah, sudah dapat posisi yang tinggi. Dirtek kan bisa lebih membuat timnas seperti apa," ucapnya.

ADVERTISEMENT

"Tak harus di pinggir lapangan. Saya tidak pernah meragukan dia karena kan pernah juara (Piala AFF U-19 dan U-22). Cuma secara prosedural kan masih ada Shin Tae-yong sebagai pelatih. Hormati itu saja," katanya berpesan.

Koordinator Aliansi Suporter Indonesia di Malaysia, Luki Ardianto, ikut bersuara. Ia menilai PSSI terlalu banyak ikut campur permasalahan teknis Tim Pelatih Timnas Indonesia.

Salah satu indikasinya adalah unsur pemaksaan kepada Shin Tae-yong untuk menggelar latihan di Indonesia saja. Padahal Shin Tae-yong sudah menyatakan keberatannya dengan alasan khawatir kondisi COVID-19 di Tanah Air.

"PSSI terlalu ikut campur hal-hal teknis kepelatihan, tidak melepas sepenuhnya mempercayakan ke pelatih. PSSI juga terlalu memaksakan persiapan Timnas yang terlalu awal di Indonesia," ucap Luki kepada detikSport.

"Sekarang kan masalah corona belum tertangani dengan baik. Wajar dia khawatir dan takut untuk datang ke Indonesia. Bukannya saya setuju latihan di Korea, karena itu terlalu memakan biaya. Dan belum tentu efisien," katanya.

Ia mewanti-wanti agar PSSI memikirkan secara matang-matang terhadap kabar pemecatan eks Pelatih Timnas Korea di Piala Dunia 2018 itu. Karena pada akhirnya PSSI sendiri yang akan merasakan dampak kerugian.

"Kalau dipecat yang rugi ya PSSI karena harus membayar kompensasi, PSSI membentuk Satgas juga berlebihan. Itu menunjukkan PSSI lemah sistem," ucapnya mengakhiri.


(cas/yna)

Hide Ads